Pria Tewas Tergantung
Buka Paksa Pintu Kamar, Istri di Padang Kaget Lihat Suami Tergantung Kain Sarung Bersambung Rantai
Peristiwa gantung diri itu pertama kali diketahui istri korban, Minggu (26/1/2020), sekitar pukul 14.30 WIB.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM - Seorang pria berusia 50 tahun di Padang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di rumahnya.
Peristiwa gantung diri itu pertama kali diketahui istri korban, Minggu (26/1/2020), sekitar pukul 14.30 WIB.
• Jembatan Gantung Putus Berujung Maut, Diduga Kelebihan Beban dan Remaja Iseng
• Setelah Gantung Putranya, Kemudian Sang Ayah Gantung Diri di Bogor, Keduanya Tewas, Ini Kronologinya
Saat itu sang istri hendak masuk kamar rumahnya yang ada di Kawasan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat.
Namun, pintu kamar tidak bisa dibuka.
Pintu kamar terkunci rapat.
Sat itu juga dilakukan pembukaan paksa.
Ketika pintu kamar berhasil dibuka, istri justru mendapati suami dalam keadaan meninggal dunia.
Sang suami ditemukan dalam keadaan tergantung kain sarung yang tersambung dengan rantai.
Kapolsek Padang Timur, AKP Joko Hendro Lesmono saat dihubungi oleh TribunPadang.com membenarkan kejadian tersebut.
"Iya memang benar, diduga gantung diri. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," katanya, Senin (27/1/2020).
Korban diketahui bernama inisial N.
Kapolsek menambahkan saat itu istrinya ingin membuka pintu kamar namun terkunci.
"Akhirnya pintu itu dibuka dengan cara paksa, agar dapat terbuka dan mengetahui apa yang terjadi," katanya, Senin (27/1/2020).
Kapolsek mengatakan pria yang ditemukan tergantung di kamar itu diturunkan oleh warga setempat.
Namun saat diperiksa setelah diturunkan, N sudah tidak bernyawa.
"Akhirnya diturunkan oleh warga yang melihat kejadian tersebut dan ditemui korban sudah tidak bernyawa lagi," ujarnya.
Pihak kepolisian dari Polsek Padang Timur beserta tim Identifikasi Satreskrim Polresta Padang pun datang untuk melakukan pengecekan TKP.
Hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan unsur kekerasan atau tindak pidana pada korban.
Keluarga korban juga menolak dilakukan visum.
Pihak keluarga sudah menandatangani surat pernyataan untuk tidak dilakukan visum.
"Pemeriksaan kita sementara tidak ada ditemukan unsur kekerasan atau tindak pidana. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi," kata Kapolsek, Senin (27/1/2020).
Jangan Cuek Bila Orang Terdekat Tiba-tiba Jadi Pendiam
Direktur Rumah Sakit Jiwa Puti Bungsu Padang, Saiful Bahri menuturkan keinginan bunuh diri pada seseorang ada kaitannya dengan kondisi kejiwaan.
Ada faktor pendorong yang menyebabkan seseorang bisa berbuat nekat.
Termasuk sedang putus asa karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Namun keinginan bunuh diri ini bisa diantisipasi.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Perkuat hubungan silaturahmi keluarga inti.
Bukan saja Bapak, Ibu dan Anak, hubungan yang baik harus selalu terbentuk dengan saudara yang tinggal dengan kita.
Hubungan keluarga harus erat agar dapat mengetahui bila ada perubahan atau masalah pada anggota keluarga.
"Itu seperti bunga api di dalam dirinya, pada saat bunga api baru muncul, dan sangat mudah untuk memadamkannya.
"Kalau bunga api itu sudah besar itu akan sangat susah. Jika kita sudah tahu permasalahan dari awal, maka akan mudah untuk mengantisiapsinya," ujarnya.
Saiful menyarankan pada waktu tertentu lakukan kegiatan berkumpul bersama teman, kelurga, saudara atau orang terdekat lainnya.
"Komunikasi itu akan muncul pada saat kita bertemu langsung. Kalau komunikasi pakai HP tidak intens. Harus berhadapan langsung," katanya.
Selain itu jangan biarkan seseorang yang sedang dalam masalah sendirian dan sering melamun.
"Kenapa orang yang biasanya ceria dan sekarang melamun, tentu ada sesuatu. Dan itu adalah sesuatu perubahan yang harus diantisipasi oleh lingkungan, terutama orang terdekat," katanya.
Terakhir ia berharap seseorang dapat memperkuat nilai agama pada masing-masing diri.
- Jalin hubungan silaturrahmi terutama antar keluarga inti yaitu ibu, bapak, dan anak.
- Jalin silaturahmi yang baik dengan saudara, sepupu, teman dan lainnya.
- Jangan biarkan orang yang Anda sayangi sendirian saat menemui masalah.
- Ajak untuk komunikasi langsung dan berkumpul bersama.
- Perkuat nilai-nilai agama.(*)