Tim Dokter Forensik Lakukan Pemeriksaan Zat dalam Tubuh Jenazah Mantan Istri Sule
Dokter spesialis Forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Berlian Isnia Fitrasanti menjelaskan bahwa Toksikologi merupakan
Polisi mengatakan, pihaknya mengambil sampel dari tubuh Lina lewat Tim Puslabfor Mabes Polri. Di antaranya, mengambil sampel dan memeriksa apakah ada racun atau zat yang mengandung racun di dalam tubuh Lina.
Pada saat autopsi, Dokter Forensik Sartika Asih itu telah mengambil sampel racun dalam tubuh jenazah Lina Jubaedah untuk kepentingan prosedur forensik yang bernama Toksikologi.
Pentingnya toksikologi dalam forensik Lalu apakah toksikologi yang bertugas menyimpulkan sampel racun ini?
Berlian Isnia Fitrasanti juga menjelaskan bahwa Toksikologi ini merupakan ilmu tentang racun.
"Toksikologi itu ilmu tentang racun, semua tentang racun ya ilmunya toksikologi. Cara pemeriksaan, cara deteksi, cara racun bekerja dalam tubuh, ya itu masuk dalam toksikologi," kata Berlian Isnia Fitrasanti.
Namun, kata Berlian Isnia Fitrasanti, tidak semua jenazah manusia ini memiliki racun, akan tetapi sesuatu yang ada di dunia ini bisa jadi racun.
Misal obat-obatan hingga minuman beralkohol bisa menjadi racun dalam tubuh.
Artinya zat yang tidak seharusnya ada dalam tubuh bisa dikatakan racun.
"Tidak semua tubuh manusia punya racun, tapi apapun didunia ini bisa jadi racun. Tapi tidak semua tubuh manusia ada racun," kata Berlian Isnia Fitrasanti.
Otopsi untuk mengambil sampel racun "Jadi kalau kita otopsi diperiksa seluruh kan, untuk mencari penyebab kematian, salah satunya pemeriksaan toksikologi, untuk mengetahui apakah dia overdosis kah, atau minum obatkah, atau mengkonsumsi racun," jelas Berlian Isnia Fitrasanti.
"Jadi toksikologi tidak hanya memeriksa racun tapi juga obat-obatan. Misalnya dia overdosis obat termasuk alkohol juga sama pemeriksaan toksikologi," imbuh Berlian Isnia Fitrasanti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Sebut Ambil Sampel Racun dari Jenazah Lina, Begini Penjelasan Ahli Forensik"