25 Tahun Jadi Nelayan Deddy Ungkap 2017-2018 Nelayan Asing Mulai Hilang di Natuna, 2019 Muncul Lagi

Cari Ikan di Natuna Utara, Deddy Pernah Diusir Coast Guard China dan Vietnam, Nelayan Asing Makin Banyak

Editor: afrizal
Channel Youtube Najwa Shihab
Nelayan Natuna Deddy saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (8/1/2020). 

25 Tahun Jadi Nelayan Deddy Ungkap 2017-2018 Nelayan Asing Mulai Hilang, 2019 Merajalela Lagi

Selama 25 tahun menjadi nelayan dan sering mencari ikan di Natuna, Deddy mengungkapkan bahwa memasuki tahun 2000-an mulai banyak kapal asing masuk.

Namun pada tahun 2017-2018 nelayan asing mulai menghilang.

Tapi tahun 2019, nelayan asing kembali merajalela.

TRIBUNPADANG.COM - Nelayan Natuna, Deddy mengatakan bahwa kapal-kapal asing yang berlayar di Natuna merasa tenang-tenang saja saat mencuri ikan.

Hal itu diungkapkan Deddy saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (8/1/2020).

Mulanya, Deddy mengungkapkan bahwa dirinya merasa berterima kasih dengan Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) maupun Angkatan Laut yang telah menjaga nelayan di Natuna.

 Ia pernah diiring oleh Coast Guard Indonesia setelah diusir oleh kapal asing.

"Ya merasa aman, karena sudah diiringi kapal saya, sudah saya diiringi sampai ke darat lah gitu, ibaratnya sampai di Lintang 5 Bujur 108," ujar Deddy.

Deddy megatakan bahwa pada 23 Desember 2019, kapal-kapal asing makin banyak yang masuk.

Bahkan pada hari itu juga, ia mengaku dikejar dengan kapal asing.

"Tanggal 23 Desember itu makin banyak, makin banyak saya pernah dikejar kapal Vietnam pernah juga."

"23 Desember, iya dikejar," ucapnya.

Meski demikian, kapal-kapal itu tidak berbuat yang dapat melukai dirinya.

Mereka hanya berniat mengusir Deddy lantaran ingin memasang alat tangkap ikan, pukat harimau.

Sedangkan, Deddy mengaku bahwa ia dan nelayan-nelayan dari Indonesia biasa menggunakan pancing ulur.

Tidak, mereka hanya mau pasang pukatnya jadi macam saya itu diusir. Dia mau lepas pukat harimaunya."

"Iya, pakai pancing ulur iya," kata Deddy.

Deddy mengatakan bahwa musim saat ini memang banyak ikan yang berada di Natuna Utara.

Sehingga, banyak nelayan asing yang berlayar di Natuna Utara.

"Iya kan, ini kan musim musim di Utara ikan mau makan lagi ramainya jadilah ini mereka (nelayang asing) merajalela," ucapnya.

Deddy menerangkan bahwa nelayan-nelayan asing itu dengan tenang mengambil ikan di perairan Indonesia.

"Iya tenang ngambil ikan di wilayah Natuna Utara," ucap Deddy.

Ia mengatakan, rekan-rekan nelayan lainnya juga memiliki kisah yang hampir sama dengan dirinya.

"Enggak. iya diusir. Ya begitu ceritanya," kata Deddy.

Pria yang sudah berprofesi sebagai nelayan selama 25 tahun itu mengatakan bahwa memasuki tahun 2000-an mulai banyak kapal asing masuk.

Namun, tahun 2017-2018 nelayan asing mulai menghilang.

Kembali merajalela pada 2019 tanpa tahu penyebabnya.

"Saya jadi nelayan sudah 25 tahun, masuk Natuna tahun 2004 sampai 2020."

"Ya tahun 2000 tahun 2000 itu yang lebih banyak. Tapi tahun 2018, 2017 sudah berkurang. 2019 mulai lagi," cerita Deddy.

Kini, Deddy berharap agar kapal penjaga dari Indonesia lebih intensif menjaga para nelayan di Natuna.

"Enggak tahu. Harapan saya tuh di Natuna itu ditambahkanlah masalah patroli, kapal perang itu patroli di Natuna Utara itu kalau bisa 24 jam," harap Deddy.

Lihat vidoenya mulai menit ke 9:39:

Pada kesempatan yang sama, Deddy mengungkap pertemuannya dengan Kapal Coast Guard China beberapa waktu yang lalu.

Dedi mengaku diusir oleh Coast Guard China saat berlayar di Natuna.

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (8/1/2020), Deddy mengatakan bahwa untuk saat ini wilayah Natuna cukup rawan.

"Saat ini agak rawan lah, karena kapal asing macam Coast Guard China mereka kan jumpa sama saya 26 Oktober (2019)," ujar Deddy.

Kala itu, Deddy mengatakan dirinya tengah memancing.

Deddy heran mengapa diusir oleh Coast Guard China sedangkan ia merasa yakin berada di wilayah Indonesia.

"Itu kan saya lagi mancing kan, di situkan wilayah Natuna Utara kok saya diusir," lanjutnya.

Dedy mengatakan pengusiran itu dilakukan Coast Guard China dengan memepet kapalnya.

Lantaran diusir, Deddy lantas mengalah dan memilih pergi.

"Iya diusir sama Coast Guard China, dia mau ngempet kapal saya."

"Jadi saya minggir tapi saya lari dengan pelan saja," ujarnya.

Lantas, Mata Najwa memperlihatkan sebuah video di mana kapal Coast Guard China mulai mendekati kapal Deddy.

Dalam video itu, terlihat Deddy sempat menunjukkan titik koordinat kapalnya.

Najwa Shihab sebagai presenter lantas bertanya apalah hak itu dilakukan demi meyakinkan Deddy masih berada di perairan Indonesia.

"Yakin, itu masih di Laut Natuna Utara sampai di Lintang 6 Bujur 109 saya melaut sampai di situ," ungkap Deddy.

Lalu, Deddy mengatakan dirinya memang biasa berlayar sendiri.

Kapalnya memiliki berat tujuh ton, berbeda dengan kapal-kapal asing yang memiliki berat puluhan hingga ratusan ton.

"Sendiri, tujuh ton. Ada yang 50 ton, 80 ton, 100 ton."

"China kalau China itu kapal besi, kalau Vietnam itu kapal kayu," jelasnya.

Tak hanya China, Deddy mengaku pernah diusir Coast Guard Vietnam.

Lalu, ia dibantu oleh kapal keamanan Indonesia saat diusir Coast Guard Vietnam.

Namun, yang membuatnya merasa aneh mengapa kapal penjaga Indonesia justru membantunya keluar.

Sedangkan, ia yakin masih berada di wilayah Indonesia.

"Pernah juga diusir Coast Guard (Vietnam)."

"Saya kan pernah sudah sampai Lintang 6 Bujur 107 kejadiannya jam 6 pagi begitu saya jumpa dengan kapal perang kita juga, kapal perang Indonesia saya dibantu diiringi keluar dari Lintar 6 bujur 107."

"Sedangkan kalau kita lihat di peta masih Indonesia punya," cerita Deddy.

Deddy mengaku tahu dengan koordinat perairan Indonesia.

"Tahu, karena nelayan macem saya suka dikasih Pak Budi Diranalayan masalah perbatasannya," lanjutnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Nelayan Natuna Ungkap Pernah Dikejar Kapal Asing, Sebut Mereka Tenang Curi Ikan di Indonesia, https://wow.tribunnews.com/2020/01/09/nelayan-natuna-ungkap-pernah-dikejar-kapal-asing-sebut-mereka-tenang-curi-ikan-di-indonesia?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved