Semen Padang FC vs Borneo FC, Spartack Prediksi Kabau Sirah Menang 2-1

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Semen Padang FC akan menjalani laga kandang terakhir di Liga 1 2019 di Stadion Gor H Agus Salim Padang, Selasa (17/12/2019).

Hari ini, Semen Padang FC akan melawan Borneo FC.

• Sempat Down,Tim Semen Padang FC Tidak Biarkan Tim Borneo FC Menang di Stadion GOR H Agus Salim

• Walau Terdegradasi, Tim Semen Padang FC Ingin Akhir yang Baik Memenangkan Laga Kandang Terakhir

Pada pertandingan kali ini, tim Semen Padang FC bermain saat tim sudah dipastikan terdegradasi dari kompetisi Liga 1 ke Liga 2 Indonesia.

Humas Spartack Tyo Hutrianto mengatakan, meskipun tim dipastikan degradasi, tapi dukungan akan tetap sepenuhnya untuk tim.

• Sportivitas Eduardo Almeida Saat Semen Padang Degradasi Dikalahkan PSIS, Ucap Selamat dan Maaf

"Spartack prediksi Semen Padang FC menang 2-1. Suporter berharap semoga untuk laga kandang terakhir happy ending," tutur Tyo Hutrianto saat dihubungi TribunPadang.com, Selasa (17/12/2019).

• BREAKING NEWS: Harga Tiket Laga Kandang Terakhir Tim Semen Padang FC Hanya Rp 10 Ribu

Tak banyak harapan Spartack selain, pertandingan kali ini berjalan semestinya.

"Bermainlah seperti laga kandang sebelum-sebelumnya. Tetap stabil dan tidak usah terlalu dipikirkan bahwa tim sudah degradasi," harap Tyo Hutrianto.

Menurut Tyo Hutrianto, ada beberapa pemain yang mentalnya down karena memang beberapa pemain merasakan degradasi dengan tim yang sama.

• The Kmers Bangga dengan Semen Padang Meski Terdegradasi, Namun Kecewa pada Wasit

• Semen Padang FC Banting Harga Tiket Nonton Laga Terakhir di Kandang, tapi Ada Syaratnya

"Tapi itu sudah terjadi. Kini untuk laga terakhir, bersiaplah untuk kemenangan. Main bagus dan menghibur," ujar Tyo Hutrianto.

Sementara untuk penonton, selama ini banyak yang mengeluh harga tiket, kini sudah diturunkan.

"Berilah dukungan penuh untuk tim di laga kandang terakhir. Apapun yang terjadi Spartack untuk tim Semen Padang FC," ujar Tyo Hutrianto. (*)