Kisah Sulastri Membuka Usaha Budidaya Jamur Raih Omzet Jutaan,Berawal dari Limbah Serbuk Kayu Somel

Banyak Limbah Serbuk Kayu Somel, Sulastri Buka Usaha Budidaya Jamur, Raih Omzet Rp 2 hingga 2,5 Juta Perbulan

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Mona Triana
Tribunpadang.com/Rizka Desri Yusfita
Sulastri (40), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Kototangah, Padang yang membuka usaha budidaya jamur dan mengolah menjadi berbagai varian rasa 

Media tanam yang telah berisi bibit jamur, disusun dalam sebuah lemari.

Ketika media tanam tampak sudah memutih seluruhnya, baru bisa dibuka.

Jika tumbuh jamur liar berwarna hijau, berarti pembuatan bibit dengan media tanam jagung gagal.

Sinopsis Kasam ANTV Hari Ini Kamis 14 November 2019, Tanuja Dituduh Jadi Kaki Tangan Pencopet

Sinopsis SILSILA Episode 94, Veer Ikuti Ayahnya Temui Sejumlah Preman Saat Serahkan Uang

Sulastri belajar budidaya jamur secara otodidak melalui buku dan majalah. Kadang-kadang ia sering bercerita dengan teman-temannya.

Dia menceritakan, masa tumbuh jamur itu beda-beda. Jamur tiram bisa tumbuh dalam waktu dua bulan, sementara jamur kuping tiga bulan.

Kalau sudah tumbuh, dipetik dan diambil hingga habis. Kalau sudah habis akan tumbuh kembali hingga nutrisinya habis.

MenPAN RB Benarkan Passing Grade CPNS 2019 Diturunkan, Simak Nilai Ambang Batas SKD Tahun Ini

Lirik Lagu Kau Udara Bagiku- Noah Dilengkapi Video Klip dan Download MP3

"Pekerjaannya memang membutuhkan waktu yang lama tapi santai. Jamur bisa dipetik kalau sudah mengembang," kata ibu dua anak ini.

"Setelah jamur di panen, dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya sehingga jamur tahan lebih lama," sambung ibu asli Pariaman ini.

Sulastri mengatakan, hasil budidaya jamur dijual dengan harga yang bervariasi.

TRIBUNWIKI: 5 Mall di Padang, Transmart Basko Grand Mall hingga Plaza Andalas Padang

Prakiraan Cuaca Sumatera Barat 14-16 November 2019, Cerah Berawan dan Berpotensi Hujan Ringan

Jamur tiram dipatok dengan harga Rp 25 hingga 30 ribu per kilogram, jamur milky Rp 50 ribu per kilogram, dan jamur kuping Rp 150 per kilogram.

Dengan membudidayakan jamur tiram, Sulastri telah memproduksi aneka panganan dan mengantongi izin produksi dari Dinas Kesehatan (PIRT).

Selain jadi sayuran jamur ia dijadikan berbagai jenis panganan antara lain, jamur tiram crispy, rendang jamur tiram, nugget, kerupuk, dan sambalado jamur.

CPNS Sumbar 2019 - Kualifikasi Pendidikan Formasi CPNS Kota Pariaman, Banyak Butuh Lulusan DIII

Jadwal Bioskop Hari Ini, Film Charlies Angels,99 Nama Cinta dan Bike Boyz Tayang di Padang

"Jamur hasil olahan dipasarkan ke berbagai supermarket dan para padagang jamur crispy di Kota Padang.

Dijual dengan harga Rp 10 ribu per pack. Jamur akan tahan selama empat bulan," tuturnya.

Kendati sering gagal, Sulastri tak pernah patah semangat untuk meneruskan usahanya. Bahkan ia sudah punya kumbung sendiri di belakang rumah.

CPNS Sumbar 2019 - Inilah Formasi CPNS Agam 2019, S1 Pendidikan Agama Islam Butuh Banyak

Rincian Formasi Pemkab Dharmasraya, Umumkan 63 Formasi CPNS 2019

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved