Liga Italia
Sinyal Zlatan Ibrahimovic ke AC Milan Makin Kuat Komisaris MLS Ungkap Kepindahan Ibra dari LA Galaxy
Teka-teki soal destinasi selanjutnya bagi stiker gaek Zlatan Ibrahimovic mulai terkuak. Hal ini diungkapkan oleh Komisaris MLS, Don Garber.
Sinyal Kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke AC Milan Semakin Kuat, Komisaris MLS Buka Klub Berlabuh Setelah LA Galaxy Habis
TRIBUNPADANG.COM - Nama AC Milan semakin kuat dikaitkan sebagai klub tempat berlabuh Zlatan Ibrahimovic setelah habis kontrak dari LA Galaxy
Berjuang terus menaikan peringkat di Liga Italia, AC Milan terus berburu pemain guna memperkuat lini pemain.
Nama-nama besar termasuk Zlatan Ibrahimovic selalu dikaitkan dengan pemain yang akan berlabih di AC Milan.
Teka-teki soal destinasi selanjutnya bagi stiker gaek Zlatan Ibrahimovic pun mulai terkuak.
Hal ini diungkapkan oleh Komisaris MLS, Don Garber.
Selepas membela Manchester United, Zlatan Ibrahimovic memutuskan untuk bergabung dengan klub MLS, LA Galaxy.
• AC Milan Tantang Juventus Terjadi pada Pekan Ke-12, I Rossoneri Berjuang ke Jalur Kemenangan
Zlatan Ibrahimovic pun telah menghabiskan 1,5 tahun kariernya bersama LA Galaxy dengan mengemas 52 gol dari 56 laga.

Kontrak Zlatan Ibrahimovic pada akhirnya bakal habis pada Desember 2019 mendatang.
Kabar mengenai kepindahan Zlatan Ibrahimovic dari MLS juga semakin menguat dan Liga Italia disebut-sebut menjadi tempat melanjutkan kariernya.
Spekulasi yang beredar menyebut Zlatan Ibrahimovic ditawari untuk bermain bersama klub Liga Italia, Bologna.
Namun, kabar lain turut menyebut AC Milan dijagokan menjadi destinasi favorit bomber asal Swedia tersebut.
Mengenai kepindahan Ibrahimovic menuju AC Milan justru diungkapkan oleh Komisaris MLS, Don Garber.
Don Garber mengungkapkan bahwa Ibrahimovic bakal bergabung dengan Milan.
• AC Milan Punya Kesempatan Datangkan Gelandang Barcelona Januari Nanti, Hanya Boleh Pinjam
"Ibrahimovic adalah sosok yang menarik," kata Garber dikutip BolaSport.com dari ESPN.
"Ibrahimovic terus membuat saya selalu bersemangat karena ia sosok yang menyenangkan dan Anda membutuhkan pemain seperti dia, seperti David Beckham dulu."
"Ia telah berusia 38 tahun dan sekarang akan direkrut oleh AC Milan, salah satu klub top di dunia."
"Saya ingin dia tetap bermain bersama kami, tetapi keputusannya ada di tangan LA Galaxy," ujar Garber menambahkan.
Ibrahimovic pernah berseragam I Rossoneri selama dua musim.
Dua musim di San Siro menjadi memori indah bagi pesepak bola 38 tahun tersebut.
Bersama Milan, Ibrahimovic mampu meraih satu gelar Liga Italia pada musim 2010-2011 dan satu trofi Piala Super Italia untuk musim 2011-2012.
• Dijagokan Kembali ke AC Milan, Ibrahimovic Ternyata Juga Diminati Tim Lain Liga Italia, Siapa Dapat?
Kedatangan Ibrahimovic ke San Siro tentu akan menjadi hal positif bagi Milan mengingat mereka sedang berjuang keras memperbaiki performa di Liga Italia.
Tugas Berat Pioli
Pelatih baru AC Milan Stefano Pioli harus kerja ekstra keras untuk prestasi tim barunya itu.
Tak tanggung-tanggung, Stefano Pioli yang dikontrak 2 tahun oleh AC Milan harus bisa membawa tim ke kompetisi Eropa musim ini.
Nah, apa yang akan terjadi bila Stefano Pioli gagal membawa AC Milan mencicipi kompetisi Eropa musim pertama dia?
AC Milan telah resmi menunjuk Stefano Pioli sebagai pelatih baru dan langkah tersebut dinilai tepat.
• Petaka AC Milan Muncul Setelah Lazio Main Tanpa Striker, Terobosan Joaquin Correa Menit ke-83
AC milan telah resmi mendepak Marco Giampaolo dari kursi pelatih pada Selasa (8/10/2019) waktu setempat.
Sebagai gantinya, AC Milan resmi menunjuk Stefano Pioli sebagai pelatih selanjutnya.
Dalam kontraknya, Stefano Pioli didapuk melatih AC Milan selama dua tahun.
Namun dalam kontrak Pioli, terdapat klausul pemutusan kontrak jika AC Milan gagal lolos ke kompetisi Eropa musim ini.
Sebelum resmi menjabat pelatih, Pioli sempat ditolak fans AC Milan lantaran prestasinya tak lebih bagus dari Marco Giampaolo.
Sudah 5 klub yang ia latih terakhir kali, tidak satu pun pria asal Italia tersebut menyelesaikan kontraknya.
Meski demikian, penunjukkan Pioli sebagai pelatih Milan merupakan langkah tepat.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh eks striker Lazio, Miroslav Klose.
Miroslav Klose yang berseragam Lazio pada 2011-2016 pernah merasakan polesan Pioli yang menjadi pelatih pada 2014-2016.
"Saya senang Milan mempercayai Pioli sebagai pelatih mereka, ia layak mendapatkan jabatan tersebut karena ia seorang yang fantastis," kata Klose dikutip BolaSport.com dari Gazzetta dello Sport.
"Dia sosok yang tepat, terutama untuk situasi yang sulit, ia tergolong pelatih langka dan seorang yang jujur."
"Pioli seorang pemecah masalah lewat cara-cara yang konkret."
"Dia jujur tetapi sangatlah membantu, saya yakin dia akan melakukan yang terbaik bagi Milan," ujar Klose menambahkan.
Tugas Pioli bersama I Rossoneri tidaklah mudah pasalnya ia harus mengangkat klub dari keterpurukan.
Apa alasan AC Milan menggaet Stefano Pioli jadi pelatih baru akhirnya terjawab.
AC Milan kini sudah resmi menunjuk Stefano Pioli untuk menggantikan posisi Marco Giampaolo sebagai pelatih.
Pioli diberi tugas untuk bisa membawa AC Milan lolos ke kompetisi Eropa musim depan.
Sebelum menggaet Stefano Pioli sebagai pelatih baru, ternyata AC Milan sempat menghubungi Claudio Ranieri
Apa yang dibicarakan dengan Claudio Ranieri sehingga AC Milan memutuskan memilih Stefano Pioli?
Sebelum menggaet eks pelatih Inter Milan dan Fiorentina tersebut, Rossoneri sebenarnya punya banyak calon.
Salah satunya adalah Claudio Ranieri, seperti laporan Corriere della Serra yang dilansir BolaSport.com.
Akhir musim lalu, Ranieri sempat menjadi pelatih Roma untuk beberapa bulan hingga akhir musim dan masih menganggur hingga AC Milan menghubungi.
Manajemen AC Milan sudah menghubungi Ranieri dan Pioli dalam waktu yang hampir bersamaan.
Akan tetapi, mereka memilih untuk merekrut Pioli karena beberapa alasan.
Salah satunya adalah Ranieri dikatakan tak bisa meyakinkan semua anggota manajemen AC Milan.
Sedangkan Pioli bisa melakukannya.
Ranieri sudah malang melintang menjadi pelatih di Liga Italia sejak tahun 1988 melatih Cagliari.
Ia kemudian sempat melatih tim-tim besar Eropa mulai dari Fiorentina, Valencia, Atletico Madrid, Juventus, Chelsea, hingga Inter Milan.
Akan tetapi, Ranieri dikenal sebagai pelatih yang tak bisa membawa tim asuhannya menjadi juara.
Saat melatih Chelsea, Ranieri mendapat julukan The Tinkerman.
Hal ini ia dapat karena saat itu ia suka coba-coba dan suka sekali mengganti pemain yang jadi starter tiap pekan.
Ranieri akhirnya bisa mengakhiri kutukan tak bisa juara justru saat melatih Leicester City.
Musim 2015-2016, Leicester secara mengejutkan berhasil menjadi juara Liga Inggris.
Di Leicester, ia juga seperti meninggalkan julukan The Tinkerman dengan menurunkan skuat yang hampir sama tiap pekan.
Keajaiban yang ia bawa ke Leicester itu membuatnya dijuluki "King Claudio" oleh pendukung The Foxes.
Meninggalkan Leicester pada Februari 2017, ia kemudian sempat melatih Nantes di Liga Prancis.
Setelah menakhodai Fulham beberapa saat, ia kembali ke Italia musim lalu dengan menukangi AS Roma.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Bolasport.com berjudul Teka-teki Kepindahan Zlatan Ibrahimovic ke AC Milan Mulai Terkuak