POPULER SUMBAR - Berturut-turut Mentawai Diguncang Gempa| Ada Bayi Ditemukan di Tepi Jalan

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sederetan berita populer kanal berita, Sumbar yang menghiasi portal TribunPadang.com sepanjang Rabu (23/10/2019) kemarin.

Ada sejumlah berita yang sangat diminati pembaca TribunPadang.com yang akan disajikan lagi ringkasannya Kamis (24/10/2019) hari ini.

1 Dua Hari Berturut-turut Mentawai Diguncang Gempa Sebanyak 4 Kali Pada Lokasi yang Sama

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat adanya empat kali gempa yang terjadi di wilayah Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).

Gempa itu terjadi sejak, Selasa (22/10/2019) hingga Rabu (23/10/2019) pagi.

• Gempa Guncang Mentawai Kekuatan 5.2 SR Terasa Sampai ke Kota Padang

. Hasil Monitoring Sementara Gempa Mentawai BPBD: Tidak Ada Laporan Korban Jiwa

• Mentawai 4 Kali Diguncang Gempa Bumi, BPBD Mentawai: Masyarakat Sudah Lakukan Evakuasi Mandiri 

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri membenarkan adanya empat kali gempa yang terjadi sejak pukul 06.49 WIB pagi pada Selasa (22/10/2019), hingga Rabu (23/10/2019) pukul 05.11 WIB.

"Ini masih di lokasi yang sama. Sampai saat ini sudah empat kali. Dan ini masih susulan," terang Mamuri kepada TribunPadang.com, Rabu (23/10/2019).

Ia menjelaskan, gempa pertama terjadi pada pada pukul 06.49 WIB pada Selasa (22/10/2019).

Pusat gempa berada di koordinat 2.47 LS dan 99.71 BT atau lokasi tepatnya di laut pada jarak 48 Km arah Selatan Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar pada kedalaman 23 Km.

Kemudian pada hari yang sama gempa kembali terjadi pada pukul 07.03 WIB.

Dikatakannya, lokasi gempa berada pada koordinat 2.47 Lintang Selatan (LS), 99.64 Bujur Timur (BT) atau berada di 49 kilometer tenggara Tuapejat, Sumatera Barat.

Mamuri kembali menjelaskan pada pukul 15.24 WIB WIB kemarin, ia kembali mencatat adanya terjadi gempa di Tuapejat.

Berita selengkapnya klik di sini! 

2 Bayi Perempuan Ditemukan di Tepi Jalan Tanah Datar, DPPPA Sumbar: Negara Harus Melindunginya

Sesosok bayi perempuan ditemukan seorang warga di Kabupaten Tanah Datar saat hendak buang air kecil di tepi jalan.

Bayi tersebut ditemukan oleh Nofrizal, Selasa (22/10/2019) sekitar pukul 14.25 WIB di Kelok Aro Jorong Saryado Barat, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumbar Besri Rahmat mengatakan, biasanya kasus-kasus seperti itu, DPPPA memiliki nomor telepon darurat yang bisa dihubungi terbuka 24 jam.

"Siapapun bisa melapor dan mengadu terhadap tindakan kekerasan, penelantaran, termasuk adanya bayi dibuang dan lain sebagainya," kata Besri Rahmat kepada TribunPadang.com, Rabu (23/10/2019).

Terkait bayi yang dibuang, pihaknya memastikan akan menjangkau, memverifikasi, dan mendatangi kemudian bekerja sama dengan Pemda setempat.

• Hendak Buang Air Kecil, Pria di Tanah Datar Malah Temukan Sesosok Bayi Perempuan di Tepi Jalan

• Bayi Perempuan Ditemukan di Tepi Jalan Tanah Datar, DPPPA Sumbar: Negara Harus Melindunginya

"Di mana lokus kejadian itu. Akan kita jangkau," terangnya.

DPPPA, kata dia, menitikberatkan pada upaya penyelamatan dan menangani anak tersebut.

Pihaknya memastikan anak tersebut berada pada posisi aman dan nyaman sebab DPPPA punya rumah aman.

Rumah aman itu berada di masing-masing daerah.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!

3 BMKG: Gempa Tuapejat Kepulauan Mentawai Termasuk dalam Klasifikasi Gempa Bumi Dangkal

Gempa mengguncang wilayah Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (23/10/2019).

Gempa berkekuatan 5,4 SR itu terjadi pada pukul 05.11 WIB.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Mamuri mengatatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi tersebut berkekuatan 5,4 SR.

"Kemudian selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,2 SR," kata Mamuri.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.49 LS dan 99.71 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 Km arah Selatan Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 27 Km.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, gempa tektonik dengan magnitudo 5,2 SR itu termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal.

Dikatakannya, BMKG memperhatikan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.

Gempa terjadi akibat aktifitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di zona megathrust.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," kata Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya.(*)

Berita selengkapnya klik di sini!