Berita Sumbar Hari Ini

Waspadai! Kabut Asap Pada Level Sedang Rentan terhadap Lima Kelompok Ini

Sumatera Barat (Sumbar) kembali diselimuti kabut asap diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), akibatnya udara r

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Internet via TribunPekanbaru.com
Ilustrasi kabut asap di Kota Padang. 

Hati-hati Kabut Asap Pada Level Sedang Rentan terhadap Lima Kelompok Ini

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sumatera Barat (Sumbar) kembali diselimuti kabut asap diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), akibatnya udara rentan terhadap beberapa kelompok.

Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis mengemukakan kondisi Sumatera Barat dikatakan  berada pada level sedang.

Menurutnya, pada pukul 06.00 hingga pukul 09.00 WIB sempat menyentuh level tidak sehat.

Selanjutnya, dia menyebutkan bahwa berada pada level sedang ini membuat udara kabur.

"Kondisi sedang ini rawan dan rentan terhadap kelompok tertentu seperti anak-anak, lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan masyarakat yang memiliki riwayat penyakit pernapasan dan jantung," kata Wan Dayantolis, Rabu (16/10/2019).

Wan Dayantolis menyarankan terhadap kelompok tersebut diharapkan dapat mengurangi aktivitasnya di luar ruangan.

"Kemudian untuk kelompok masyarakat lainnya, jika memiliki aktivitas di luar lapangan sebaiknya menggunakan masker," ujar Wan Dayantolis.

Sebelumnya dilansir dari TribunPadang.com, kabut asap kembali menyelimuti Sumbar, serta kualitas udara sempat menyentuh level tidak sehat pada Rabu siang.

Wan Dayantolis menyinggung bahwa kabut asap ini merupakan kiriman dari provinsi tetangga diduga akibat kebakaran hutan dan lahan.

Menurutnya, sumber kabut asap datang yang datang dari luar Sumbar yakni dari Riau, Sumatera Selatan, dan Jambi.

"Arah angin berasal dari timur dan tenggara Sumbar. Jadi, kalau dari arah timur yaitu dari Riau, akan masuk ke wilayah utara Sumbar yaitu Bukittingi, dan Pasaman," sebut Wan saat dihubungi lewat sambung telepon pada Rabu siang.

Sedangkan, deteksi hotspot di Sumbar dikatakannya hanya terpantau tiga titik.

"Di Sumbar ini hanya terpantau tiga hotspot, itu tidak berarti apa-apa bagi kontirbusi asapnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved