Grand Final Wirausaha Muda Mandiri 2019
Maharrani Hijab Asal Kota Padang Raih Nominasi 3 Besar Wirausaha Muda Mandiri
Maharrani Hijab, satu brand hijab asal Kota Padang, Sumatera Barat berhasil masuk 3 besar wirausaha muda mandiri.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
Maharrani Hijab, Brand Hijab asal Padang Raih Nominasi 3 besar Wirausaha Muda Mandiri
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Maharrani Hijab, satu brand hijab asal Kota Padang, Sumatera Barat berhasil masuk 3 besar wirausaha muda mandiri.
Wirausaha muda mandiri merupakan Program Wirausaha yang diadakan Bank Mandiri.
Dalam empat kategori perlombaan di antaranya perdagangan dan jasa, boga, kreatif, sosial Entrepreneur dan teknologi.
Pemilik Maharrani Hijab, Elsa Maharrani mengatakan dirinya masuk 3 besar dalam kategori bidang industri perdagangan dan jasa.
• Nella Kharisma Ternyata Seorang Mualaf, Terungkap dari Foto Pakai Hijab dan Puasa di Thailand
• Latar Belakang Masjid Raya Sumbar, Ammar Zoni Unggah Foto Bareng Istri Pakai Hijab di Instagram
• Hijab Festive Week Meriahkan Bulan Ramadhan, Ada Program Talkshow Bersama Artis Ternama
"Pada bulan Juni kemarin suami saya iseng-iseng mendaftarkan Muharrani Hijab lomba wirausaha muda mandiri", jelasnya ibu dua orang anak ini.
Dikatakannya dari 3073 peserta yang mendaftar, dirinya lolos penjurian daerah yang menyisakan 325 peserta
Selanjutnya, peserta disaring berdasarkan regional menjadi 300 orang dan berhasil masuk grand final wirausaha muda mandiri dengan 14 finalis.
Sejauh ini lanjutnya, Maharrani Hijab memiliki bermacam produk penjualan.
Di antaranya, seragam keluarga atau sarimbit, pakaiam muslimah (gamis), khimar atau hijab/jilbab yang sampai menutup dada dan pastan atau bahan dalam proses produksi.
Elsa Maharrani mengatakan awalnya dirinya hanya menjadi reseller brand hijab yang dipasarkan melalui berbagai macam media sosial/Medsos.
"Awal mulai pada Oktober 2016 dengan nama Gerai Maharrani yakni bermodalkan Rp 3 juta," jelas Elsa Maharrani.
Kini, Maharrani Hijab sudah memiliki brand sendiri dengan tim penjualan sebanyak 148 orang dalam dan luar negeri.
"Penjualan di luar negeri itu Hongkong, Dubai dan Mesir," tambah Elsa Maharrani.
Sedangkan, omzet yang berhasil dicapai oleh Maharrani Hijab saat ini Rp 2,6 M perbulannya.
Maharrani Hijab juga memanfaatkan ibu rumah tangga sekitar sebagai bagian dari produksi jahit.
Adapun limbah kain juga dimanfaatkan menjadi produk handmade bekerjasama denganr rumah handmode HMC.
Maharani Hijab juga bekerja sama dengan lembaga pemasyrakatan (Lapas) Padang dalam pembuatan goodie bag
Maharrani Hijab pernah orderan khusus wali kota Padang, pakaian guru-guru sekolah di Kota Padang.
Kedepan lanjutnya, Maharrani Hijab memiliki rencana membuat rumah jahit.
"Tujuannya proses produksi dapat terpusat dan mudah dalam melakukan controlling dengan tetap memanfaatkan lingkunngan sekitar sebagai tenaga kerja utama," papar Elsa Maharrani.
Selain itu, berupaya untuk memuaskan dan memanjakan konsumen bagi yang ingin melihat produk serta meningkatkan kualitas.
Sasarannya, guna memaksimalkan para ibu-ibu lewat program pemberdayaan dengan tema "Mulai Bisnis dari Rumah" (*)