Berita Padang Hari Ini
Melihat Penangkaran Penyu Sea Turtle Camp Pasir Jambak, Bisa Lepas Liarkan Penyu Sambil Wisata
Melihat Penangkaran Penyu Sea Turtle Camp Pasir Jambak, Bisa Ikut Lepas Liarkan Penyu Sambil Wisata
Penulis: Debi Gunawan | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Debi Gunawan
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tribuners yang ingin merasakan bagaimana melepasliarkan penyu ke laut, di Kota Padang juga ada tempatnya.
Yaitu bernama Sea Turtle Camp Pasir Jambak, yang berlokasi di Pantai Pasir Jambak Pasie Nan Tigo Kota Padang.
Pengelola Sea Turtle Camp Pasir Jambak, Julira (36) mengatakan, tempat observasi ini didirikan sejak 2011 lalu.
"Kami kelola kakak beradik saja awalnya, namun sekarang sudah ada kelompoknya," ungkapnya, Rabu (9/10/2019).
• 9.000 ASN Diharapkan Jadi Influencer Pemko Padang, Mahyeldi: Masing-masing Punya 5 Media Sosial
Dalam setahun, biasanya Sea Turtle Camp Pasir Jambak bisa menemukan 90 sarang penyu.
Selain ditemukan sendiri, banyak juga masyarakat sekitar yang menemukan dan menyerahkan kepada penangkaran.
"Telur-telur penyu yang ditemukan, kita simpan di pasir penetasan, selama 56-60 hari penyu-penyu itu akan menetas," ungkapnya.
Setelah lima hari menetas, penyu-penyu tersebut harus segera dilepasliarkan ke laut, agar dapat beradaptasi dengan lingkungan.
• Gelandang Arema FC, Ridwan Tawainella Bongkar Rahasia Performa Menawan Hingga Putaran II
"Kalau sudah besar baru dilepas, mereka akan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya," jelasnya.
Apabila sudah ada yang menetas, mereka selalu menginformasikan di media sosial Sea Turtle Camp Pasir Jambak kapan akan dilepasliarkan.
Jadi untuk Tribuners yang mau ikut, silahkan ikuti media sosial mereka.
Pengunjung yang berpartisipasi tidak dipungut biaya, namun apabila ada yang peduli dengan observasi penyu dapat menyumbang seikhlasnya.
• Kisah Erick Sandy, Dulu Suka Bolos Sekolah, Kini Jadi Kepala Cabang Wing Dealer Honda Hayati Padang
Di penangkaran ini, mereka sering menetaskan 5 jenis penyu.
Di antaranya penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, penyu belimbing, dan penyu pipih.
Sejauh ini, dari penuturan Julira, wisatawan yang sering ikut serta dalam pelepasan penyu adalah aktivis lingkungan dan mahasiswa.(*)