KISAH INSPIRATIF - Sosok Sugesti Edward, Pengusaha Batu Bara Perempuan dari Sumatera Barat

Seorang laki-laki menjadi pemimpin sebuah perusahaan sudah biasa. Bagaimana kalau seorang perempuan

Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Merinda Faradianti
Sugesti Edward atau Sugesti Khan 

Sugesti Edward Pengusaha Batu Bara Perempuan dari Sumatera Barat (Sumbar)

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Seorang laki-laki menjadi pemimpin sebuah perusahaan sudah biasa.

Bagaimana kalau seorang perempuan muda yang menjadi direktur utama sebuah perusahaan batu bara ?

Banyak yang hampir tak percaya, namun semua itu terbantahkan oleh sosok perempuan yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) bernama, Sugesti Edward.

Terlahir sebagai anak pertama dari 3 saudara, membuatnya menjadi perempuan tangguh dan mandiri dalam menjalani kehidupan.

Menyukai tantangan dan berteman dengan laki-laki membuat -- Gesti panggilan akrabnya --  semakin mencintai tantangan.

Salah satu tantangan Gesti dalam mencapai kesuksesannya adalah memulai bisnis batu bara.

Walaupun tergolong masih remaja namun Gesti bisa membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi seorang pebisnis muda.

"Mulai bisnis semenjak remaja dari umur 18 tahun dari semasa kuliah sudah mulai merintis. Dulu kuliah di Sastra Inggris UNP bekerja jadi asisten direktur bagian Public Relation/PR pada Tahun 2008 sambil kuliah juga kerja.

Kemudian perusahaan itu ada collapse dan memutuskan u ntuk membuat perusahaan sendiri masih Tahun 2008. Pada tahun tersebut saya langsung menjadi direktris dan pemilik perusahaan tersebut," kata Sugesti Edwar saat ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (25/9/2019).

Memiliki cita-cita yang berbeda dari kebanyakan perempuan lainnya, dirinya terobsesi untuk menjadi bos suatu perusahaan walaupun dalam skala relatif kecil.

"Dari dulu cita-cita memang jadi pengusaha, tidak mau bekerja di bagian pemerintah atau kantor.

Memang mau berwiraswasta, dan wiraswasta pertama saya adalah batu bara. Jadi dulu awalnya kita punya stock file di Bypass kerja sama pertama kali dengan investor Pakistan Tahun 2008-2009 di Padang," papar Gesti.

Tahun 2010 setelah wisuda langsung pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim) tinggal di Balikpapan dan Samarinda.

Lanjut, di sanalah dirinya berjuang untuk men-deal kan beberapa projeck batu bara.

"Selama 3 tahun itu adalah masa sulit saya dan benar-benar merintis dari nol," lanjutnya.

Walaupun berasal dari kelurga yang tidak memiliki pengalaman di bidang bisnis batu bara, Gesti bertekad ingin mewujudkan mimpinya dari kecil.

Berasal dari Ayah seorang wiraswasta biasa dan Ibu seorang guru SMP, Gesti menepis semua celaan yang datang pada dirinya.

"Keluarga tidak ada yang berlatar belakang pengusaha. Karena dari awal saya berpikir lebih baik kita jadi bos kecil di lingkungan kecil dan punya karyawan daripada bergaji besar di perusahaan besar milik orang.

Kesulitan pasti ada karena pertama sangat muda sekali dan sering dipandang sebelah mata, mana mungkin anak umur 20 tahun sukses bisnis batu bara paling besoknya gila. Tapi tidak ada yang tidak mungkin kalau kita punya kemauan dan keyakinan," tegasnya.

Saat pertama merintis usaha batu bara Gesti mengalami pasang surutnya keadaan.

Ia bercerita, sempat tidak makan nasi melainkan hanya makan tahu hampir setiap hari.

Di saat tersulit nya Gesti mencoba tetap bertahan, karena ingin membuktikan pada banyak orang bahwa dirinya mampu menjadi seorang pengusaha batu bara yang sukses.

"Dulu sempat susah, makan susah, makan tahu kecil pagi dan malam hanya modal seribu. Kalau nelpon ke Padang pasti langsung disuruh pulang dan lanjut S2 di Universitas Andalas (Unand).

Jadi benar-benar keras perjuangan dulu tidak main-main. Tiap hari harus putar otak untuk men-deal kan sama investor, Alhamudlillah 3 tahun berjuang akhirnya deal sama buyer India ekspor pertama Tahun 2013," kenangnya sambil tersenyum.

Gesti berpendapat, Bahasa Inggris memudahkan dirinya untuk masuk dan memulai bisnis batu bara.

Selain peluang yang besar, ia juga melihat banyaknya kesempatan serta pengalaman yang ia dapatkan saat bekerja di perusahaan tambang saat masih kuliah.

"Karena saya menguasai Bahasa Inggris sebab itu memudahkan saya berbicara dengan investor luar negeri. Saya juga mantan karyawan tambang pada Tahun 2008 sambil kuliah, saya lihat peluang bisnis batu bara besar.

Dulu, karena banyak buyer luar negeri yang sering kontak saya makanya saya putuskan langsung ke notaris dan saya bilang saya mau jadi direktur dan harus memiliki perusahaan yang memiliki nama Sugesti.

Awalnya memang ditertawakan tapi akhirnya perusahaan pertama saya berdiri Sugesti Prima Coal Tahun 2008.

Sekarang anak perusahaannya PT Sugesti Mandiri Utama bergerak di bidang batu bara juga," kata perempuan yang juga penulis novel tersebut.

Selain menjadi pebisnis batu bara, Sugesti Edward juga menulis sebuah novel yang berjudul "Tepian Mandi".

Adapun isi novelnya menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya saat masih menjadi remaja biasa hingga menjadi perempuan yang tak biasa seperti sekarang.

"Saya ingin mati jadi penulis, walaupun saya bisnis di batu bara. Di novel perdana saya ada sedikit cerita mengenai kehidupan saya dulu.

Bahwa sukses itu tidak mudah, memang harus berjuang semakin banyak pelecehan semakin semangat saya. Relasi bisnis saya laki-laki semuanya dan mereka memandang saya pround. Modal awal saya adalah tekad, nekad, dan yakin. Saya hanya belajar otididak saja," tukas perempuan berumur 31 tahun tersebut.

Sugesti juga pernah mengalami kegagalan dalam bisnis miliaran rupiah. Rugi hingga ditipu sesama relasi bisnis tak membuat Gesti patah semangat.

"Pernah gagal transaksi Tahun 2015 saya kena Rp 1,7 M, karena dolar palsu Nigeria (black money). Kemudian pernah tidak dibayar 1 tongkang oleh investor Pakistan rugi Rp 6 M. Saya sering kena pada tahun ganjil Tahun 2011 Rp 800 juta, Tahun 2013 RP 1,7 M, Tahun 2015 Rp 6 M, Tahun 2017 Rp200 juta, dan baru-baru ini Tahun 2019 Rp 1 M. Saya menghadapinya sudah biasa tapi bagaimanapun ada sedihnya juga," ucap Gesti.

Menjadi perempuan yang bekarir di bisnis batu bara membuat Gesti banyak dimintai pendapat serta motivasi bagi pebisnis pemula yang ingin meniti karir.

"Bagi pebisnis baru saya pesan kuatkan tekad, walaupun kurang materi sekarang gapapa. Kalau gagal coba lagi, kita hidup harus kayak rumput liar.

KISAH INSPIRATIF - Alisa Septiani Masih 22 Tahun Sukses Meraih Kursi di DPRD Dharmasraya

KISAH INSPIRATIF - Bripda Dina Agustiana Jadi Juara Favorit Lomba MC Berbahasa Inggris

KISAH INSPIRATIF - Bernath Uwuratu Mampu Raup Omset Puluhan Juta Sebulan Berkat Ikan Tuna

Walaupun di injak akarnya masih ada tumbuh lagi bangkit lagi. Memang harus mengorbankan 3 hal, perasaan, waktu, dan materil," ujar perempuan yang bersuamikan orang Pakistan tersebut.

Ia berharap kedepannya dirinya menjadi perempuan yang tetap menjadi anak yang berbakti pada orang tua dan juga menjadi seorang pemimpin sekaligus istri yang baik bagi suaminya.

"Harapan kedepan menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana, menjadi istri yang baik, dan menjadi ibu yang baik, berbakti sama orang tua.

Saya baru nikah Bulan Maret 2019 ini setelah 9 tahun pacaran. Suami saya Arsitek dan sekarang saya arahkan ke batu bara," gelak Gesti.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved