KISAH INSPIRATIF - Sosok Sugesti Edward, Pengusaha Batu Bara Perempuan dari Sumatera Barat
Seorang laki-laki menjadi pemimpin sebuah perusahaan sudah biasa. Bagaimana kalau seorang perempuan
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Lanjut, di sanalah dirinya berjuang untuk men-deal kan beberapa projeck batu bara.
"Selama 3 tahun itu adalah masa sulit saya dan benar-benar merintis dari nol," lanjutnya.
Walaupun berasal dari kelurga yang tidak memiliki pengalaman di bidang bisnis batu bara, Gesti bertekad ingin mewujudkan mimpinya dari kecil.
Berasal dari Ayah seorang wiraswasta biasa dan Ibu seorang guru SMP, Gesti menepis semua celaan yang datang pada dirinya.
"Keluarga tidak ada yang berlatar belakang pengusaha. Karena dari awal saya berpikir lebih baik kita jadi bos kecil di lingkungan kecil dan punya karyawan daripada bergaji besar di perusahaan besar milik orang.
Kesulitan pasti ada karena pertama sangat muda sekali dan sering dipandang sebelah mata, mana mungkin anak umur 20 tahun sukses bisnis batu bara paling besoknya gila. Tapi tidak ada yang tidak mungkin kalau kita punya kemauan dan keyakinan," tegasnya.
Saat pertama merintis usaha batu bara Gesti mengalami pasang surutnya keadaan.
Ia bercerita, sempat tidak makan nasi melainkan hanya makan tahu hampir setiap hari.
Di saat tersulit nya Gesti mencoba tetap bertahan, karena ingin membuktikan pada banyak orang bahwa dirinya mampu menjadi seorang pengusaha batu bara yang sukses.
"Dulu sempat susah, makan susah, makan tahu kecil pagi dan malam hanya modal seribu. Kalau nelpon ke Padang pasti langsung disuruh pulang dan lanjut S2 di Universitas Andalas (Unand).
Jadi benar-benar keras perjuangan dulu tidak main-main. Tiap hari harus putar otak untuk men-deal kan sama investor, Alhamudlillah 3 tahun berjuang akhirnya deal sama buyer India ekspor pertama Tahun 2013," kenangnya sambil tersenyum.
Gesti berpendapat, Bahasa Inggris memudahkan dirinya untuk masuk dan memulai bisnis batu bara.
Selain peluang yang besar, ia juga melihat banyaknya kesempatan serta pengalaman yang ia dapatkan saat bekerja di perusahaan tambang saat masih kuliah.
"Karena saya menguasai Bahasa Inggris sebab itu memudahkan saya berbicara dengan investor luar negeri. Saya juga mantan karyawan tambang pada Tahun 2008 sambil kuliah, saya lihat peluang bisnis batu bara besar.
Dulu, karena banyak buyer luar negeri yang sering kontak saya makanya saya putuskan langsung ke notaris dan saya bilang saya mau jadi direktur dan harus memiliki perusahaan yang memiliki nama Sugesti.