Berita Padang Hari Ini
JELANG PERINGATAN Gempa 30 September 2009, Ini Pesan dari Wali Kota Mahyeldi
Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan tragedi gempa 30 September 2009 silam telah menjadikan momentum bagi semua warganya untuk mengevaluasi
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Emil Mahmud
JELANG 10 Tahun Gempa Padang, Wali Kota Mahyeldi Sebut Momentum Ubah Padang dari Air Mata Jadi Mata Air
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wali Kota Padang, Mahyeldi mengatakan tragedi gempa 30 September 2009 silam telah menjadikan momentum bagi semua warganya untuk mengevaluasi dan jadi renungan atau refleksi.
Menurut wali kota, momentum itu hendaknya dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Kota Padang terhadap bencana dan musibah lainnya.
"30 September ialah momentum untuk mengevaluasi, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Padang terhadap bencana guna mengurangi risiko bencana.
Kita menjadikan Padang cerdas bencana untuk itu," kata Mahyeldi di Padang pada Kamis (12/9/2019).
Untuk menjadikan Kota Padang sebagai cerdas bencana, Mahyeldi mengatakan Kota Padang juga telah menjalin kerja sama dengan Salandia Baru, China dan Jepang.
"Kota Padang juga menjalin kerjasama dengan Salandia Baru, Cina dan Jepang. Selain itu juga ada peraturan-peraturan atau perda guna meningkatkan sarana prasarana," tambah Mahyeldi.
Pada pertemuan Forum Wali Kota ASEAN Bulan Agustus lalu, Mahyeldi juga mengungkapkan dirinya ikut menyampaikan presentasi Kota Padang dalam menanggulangi bencana.
"Pada Forum Wali Kota ASEAN, saya juga mempresentasikan Kota Padang dalam menanggulangi bencana dan kebijakan, pembagunan dan pendapatan," kata Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, Wakil Wali Kota Padang, Hendri Septa baru-baru ini juga diundang ke Filipina dalam program mempresentasikan tentang program Padang dalam mengurangi resiko bencana.
Mahyeldi juga mengatakan konsep Kota Padang dalam menangulangi bencana adalah mengubah Padang dari air mata menjadi mata air.
"Konsep kita ialah mengubah air mata menjadi mata air.
Air mata maksudnya kita bersedih, karena risiko bahkan dampak bencana yang relatif begitu tingginya.
Namun kita siapkan dengan prasarana dan lainnya dalam rencana jangka panjang.
Sehingga masyarakat nyaman di Padang dan wisatawan banyak berkunjung ke Kota Padang," kata Mahyeldi.(*)