Lima Puluh Kota
7 Hari Pencarian Akhirnya Dihentikan, Warga Halaban Limapuluh Kota yang Hilang Belumlah Ketemu
Operasi pencarian Ibu Yusma (59) warga Halaban, Lareh Sago Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat akhirnya dihentikan
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
SOP Pencarian Lansia Yang Hilang di Lima Puluh Kota Ditutup Karena Sudah Berjalan Tujuh Hari
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezj Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Operasi pencarian Ibu Yusma (59) warga Halaban, Lareh Sago Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat akhirnya dihentikan.
Penghentian upaya dan proses atau penutupan pencarian karena Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibatasi hanya tujuh hari.
Ibu Yusma (59) diketahui hilang sejak Selasa (20/8/2019) sekitar pukul 09.00 WIB, dan korban diketahui hilang saat menyusul suaminya yang lebih dahulu berangkat ke sawah.
Namun, dirinya tidak kunjung datang hingga pencarian dilakukan pada pukul 15.00 WIB atau sore harinya.
Petani asal Halaban ini hilang sudah memasuki hari ketujuh pencarian, namun pencarian masih belum membuahkan hasil.
Kakansar Basarnas Padang, Asnedi mengatakan bahwa semua unsur sudah melakukan pencarian, namun pada hari ketujuh pencarian masih nihil.
Asnedi juga menjelaskan bahwa semua unsir yang ikut dalam pencarian sampai pada hari ini masih nihil.
"Hasil pencarian dari tanggal (20/8/2019) kita sudah melakukan pencarian dari unsur terkait yaitu dari TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, relawan, masyarakat dan unsur terkait lainnya," kata Asnedi.
Asnedi menjelaskan bahwa pada hari ini, Senin (26/8/2019) sudah dilaksanakan penutupan pencarian SAR.
"Penutupan itu sesuai SOP Basarnas, dan kita tutup pada hari ke tujuh ini, tapi kita tetap melakukan pemantauan," kata Asnedi.
Asnedi menjelaskn bahwa Basarnas akan tetap memantau jika ada ditemukan tanda-tanda, ia siap untuk melakukan evakuasi.
"Jadi, kronologisnya kita mendapat informasi bahwa ada laporan dari BPBD dan masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota bahwa korban pergi dan tidak pulang-pulang," kata Asnedi.
Dijelaskannya tentang keseharian korban adalah pergi ke sawah yang dekat dengan bukit.