Kisah Mohan Hazian Entrepreneur Muda Pendiri Thanksinsomnia, Sempat Kerja di Resto Siap Saji
Thanksinsomnia merupakan salah satu dari brand clothing yang hits di kalangan anak muda karena kualitas dan desainnya yang keren.
TRIBUNPADANG.COM - Namanya Mohan Hazian
Pria berusia 29 tahun ini kini menjadi inspirasi banyak anak muda.
Bukan tanpa sebab jika entrepreneur yang masih muda ini begitu dikenal oleh kaum milenial saat ini.
Mohan Hazian memilih menekuni dunia fashion dan kini menjadi clothing brand Thanksinsomnia.
Thanksinsomnia merupakan salah satu dari brand clothing yang hits di kalangan anak muda karena kualitas dan desainnya yang keren.
Brand Thanksinsomnia sendiri perlahan tapi pasti tumbuh menjadi brand terkemuka di tanah air.
Belum lama ini bahkan sukses menggaet EVOS Esports sebagai salah satu tim terbesar dan tersukses di industri esports Indonesia untuk berkolaborasi meluncurkan produk fashion edisi summer bertemakan esports.
Pemuda kelahiran Lampung tanggal 4 Februari 1990 silam ini mengungkapkan bahwa perjuangan merintis bisnisnya tersebut tidaklah mudah.
Sebelum terjun ke dunia fashion anak muda, berbagai profesi pernah dijalaninya.
"Awalnya saya mulai bekerja di restoran siap saji sekitar 1 tahun pada 2008 diusia 18 tahun dan menjadi karyawan outlet fashion terkenal di Senayan. Pernah juga coba nge-band saat lulus SMK, kurir, ikut casting Ftv, hingga menjadi sales rokok di Jakarta," ujarnya saat dihubungi, Rabu (21/8/2019).
Setelah merasakan pahit manis sejumlah batu loncatan, Mohan Hazian beranikan diri mengadu nasib di ibukota pada 2003 dan mulai membuka brand fashion.
Bagi Mohan mengadu nasib di ibu kota bukanlah hal yang mudah.
Namun dia tak putus asa dan terus berupaya mencoba berbuat yang terbaik.
“Jangan cepat merasa puas dengan apa yang sekarang didapatkan. Karena menurut gue kepuasan terhadap sesuatu hanya ngebuat berhenti menemukan hal baru dan sesuatu yang lebih baik,” ungkapnya.
Mohan mengungkapkan bahwa waktu pertama rilisnya Thanksinsomnia, dirinya hanya menjual tas dan hoodi saja pada forum jual beli di kaskus.
Dia memanfaatkan sedikit relasi untuk menitipkan barang dagangannya di toko teman sebab belum tersedianya market place yang mendukung seperti sekarang ini.
Dia bahkan sempat menumpang di warnet yang sedang dijaga temannya.
“Dia tinggal di situ juga jadi gue bisa berbagi lemari sama dia buat nyimpen stok barang gue yang semakin hari semakin banyak,” kisahnya.
Berawal dari menumpang di warnet, lalu sewa kosan, setelah itu menyewa rumah yang cukup besar untuk dijadikannya office, telah dilewatinya.
“Sekarang alhamdulillah udah bisa bangun office idaman gue yang digabung sama warehouse dan store,” ujarnya.(adv)