Silek Art Festival 2019

Silek Art Festival Bertema "Sapakaik Mangko Balega" Dimulai Hingga 31 Agustus 2019

Peluncuran Ensiklopedia Silek Minangkabau menandai rangkaian pembukaan Silek Art Festival (SAF) 2019 pada Senin (19/8/2019) malam.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com /Rizka Desri Yusfita
Mengusung Tema "Sapakaik Mangko Balega", Silek Art Festival Resmi Dibuka, Berlangsung hingga 31 Agustus 2019 

Mengusung Tema "Sapakaik Mangko Balega", Silek Art Festival Resmi Dibuka, Berlangsung hingga 31 Agustus 2019

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Peluncuran Ensiklopedia Silek Minangkabau menandai rangkaian pembukaan Silek Art Festival (SAF) 2019 pada Senin (19/8/2019) malam.

Selain peluncuran ensiklopedia, SAF juga dimulai dengan penampilan; Silek Galombang, penampilan simarantang dan silek pauh serta atraksi pembukaan Silek Arts Festival.

Penyelenggaraan Silek Arts Festival 2019 di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) ini memiliki tagline Sapakaik Mangko Balega (Sepakat dengan bergotong royong untuk bisa berkreasi melalui budaya silek).

Musra Dahrizal Katik Rajo Mangkuto atau akrab disapa Mak Katik pemerhati budaya dan adat Minangkabau turut hadir pada pembukaan Silek Art Festival.

Mak Katik menjelaskan balega artinya berganti-ganti atau bergulir. Baik balega secara fisik maupun materi. Balega dilakukan dengan nagari-nagari yang lain.

"Tanda balega dimulai, murid (kaum muda) menyalami yang tua kemudian dilanjutkan dengan silek kato dan silek fisik.

Turunannya adalah tarian Babuai, tarian Padang, dan lain sebagainya. Gerak tari dikembalikan kepada pemain masing-masing daerah," kata Mak Katik.

Direktur Silek Art Festival 2019, Ediwar mengatakan kegiatan SAF mencakup 11 program yang akan berlangsung mulai 19 hingga 31 Agustus 2019.

Di antaranya riset penulisan ensiklopedia Minangkabau, dokumentasi silek Minangkabau, transformasi silek, pameran seni rupa, komik silek, pameran arsip dan dokumentasi silek Minangkabau, gelanggang seni pertunjukan, pemutaran film silek dan penghargaan kepada tuo-tuo silek.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat (Sumbar)
Gemala Ranti mengatakan Silek Art Festival 2019 fokus pada konsep arsip dan dokumentasi.

Menurutnya, masih banyak pegiat silek yang belum melakukan pengarsipan dan mendokumentasikan tentang silek.

"Kenapa silek? Silek itu merupakan dasar dari sebuah gerak tari. Silek sudah berusia lama, memiliki banyak komunitas, dan juga sedang pengusulan menjadi warisan dunia tak benda," kata Gemala Ranti.

Ia berharap dalam tahun ini juga proses silek sebagai salah satu warisan dunia UNESCO bisa terwujud.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan Silek Art Festival merupakan ajang menggairahkan persilatan di Minangkabau.

"Silek Art Festival memiliki program komik silek. Ini nantinya akan menambah khasanah tentang silek," harap Irwan Prayitno.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga, menginventarisasikan serta mendokumentasikan beragam silek. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved