Travel

Tradisi 'Serak Gulo' - Warisan Warga Asal India di Kota Padang Masih Berlanjut, Simak! Makna Acara

Satu tradisi yang masih dipertahankan masyarakat berasal dari India di Kota Padang adalah acara bernama "Serak Gulo".

Penulis: Debi Gunawan | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/DEBI GUNAWAN
Haji Mustafa bin Haji Ahmad bin Tayyab Syahib berdiri di kawasan Masjid Muhammadan, Rabu (14/8/2019). 

Untuk dekoratif bangunan Masjid Muhammadan ini menurut Haji Mustafa mulai dari sekitar 1800-an.

Sejauh ini lanjutnya, nyaris tidak ada mengalami perubahan, hanya interior di dalamnya saja yang diperbaiki dari kayu diubah menjadi tembok.

"Kalau untuk depannya asli 100% tidak ada perubahan, tetap mengikuti arsitektur India," jelas Haji Mustafa.

Haji Mustafa mengatakan jika berkunjung ke negara India, maka akan banyak menjumpai bangunan-bangunan serupa Masjid Muhammadan.

Uniknya, dari penuturan Mustafa bahwa Masjid Muhammadan dalam proses pembuatannya tidak menggunakan paku dan besi beton.

"Ini batu bata semua, tidak menggunakan besi atau paku," jelas Haji Mustafa.

Sama dengan masjid lainnya, masjid Muhammadan juga digunakan sebagai tempat beribadah umat muslim dan beberapa kegiatan keagamaan lainnya.

Masjid ini juga disebut masyarakat Kota Padang, dengan sebutan Masjid Keling.

Menurut Haji Mustafa, penyebutan itu dikarenakan masyarakat asal India yang berada di kawasan masjid setempat.

*) Tulisan ini diulas dari artikel yang telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Masjid Muhammadan, Bangunan Bersejarah yang Jadi Objek Wisata Religius di Kota Padang dan sumber lainnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved