Mengenal Chef Dian Anugrah, Pegiat Kuliner Minang Spesialis Rendang, Masakannya Pernah Dipesan SBY
Mengenal Chef Dian Anugrah, Pegiat Kuliner Minang Spesialis Rendang, Masakannya Pernah Dipesan SBY
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
"Saya pernah ceroboh. Yang namanya anak muda, maunya cepat dan instan. Tapi gak bisa begitu.
Saya pernah masak rendang selama satu jam dengan api besar. Alhasil, dagingnya hancur.
Saya merasa bersalah saat itu. Saya baru mengerti rendang itu slow cooking bukan fast cooking," ujar Dian.
Kini, Dian sudah sering memasak rendang untuk iven. Bahkan, ia bercerita mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pernah memesan rendang buatannya.
Selain itu, ia juga sering berjumpa dengan chef lain yang ingin belajar membuat rendang bersamanya.
Ia juga kerap kali mengisi acara di salah satu stasiun televisi yakni Asian Food Chanel. Ia tampil bersama chef Marinka.
• Ramalan Zodiak Cinta Kamis 8 Agustus 2019: Libra Dibayangi Masa Lalu, Virgo Merasa Cemburu
"Saya yakin yang namanya emas, akan tetap jadi emas. Bagi saya rendang merubah saya, dan saya menikmati proses itu," ucapnya.
Ke depan, Dian berencana mengembangkan kemampuannya melalui program Rang Mudo Marandang dengan sasaran pelajar SMP maupun SMA/K.
Jika diperlukan, kata dia, akan dibuat kegiatan ekstrakurikuler "marandang".
Ia berharap program tersebut mampu meningkatkan skill anak muda.
"Orang luar saja belajar dengan orang Minang bagaimana cara membuat rendang. Nah, kita sendiri juga harus begitu.
Supaya, jika nantinya melakukan perjalanan ke luar negeri, kita bisa melakukan sesuatu dengan memasak," ujar Dian.
• Film Wedding Agreement Tayang Perdana Kamis 8 Agustus 2019 di Bioskop, Simak Sinopsis dan Trailernya
Bagi Dian, mengenal masakan Minang itu penting. Tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga laki-laki.
Kemampuan tersebut bisa dimanfaatkan ketika merantau. Orang Minang bisa bekerja di sebuah restoran atau cafe bahkan menciptakan usaha sendiri.
Dian Anugrah berharap anak muda Minang memiliki porsi terbesar dalam memahami rendang. Bukan lagi orang tua paruh baya.
Ia berpesan jangan sampai masakan minang khususnya rendang dikuasai oleh orang lain. Ia tidak mau hal itu terjadi.
"Rendang pada prinsipnya memang merupakan kebanggaan Indonesia, namun rendang sudah ada jauh sebelum Indonesia berdiri. Yang mana merupakan legacy Bangsa Minangkabau sejak berabad silam. Kini bangsa Minangkabau menetap di berbagai negara dan yang terbesar ada di Indonesia. Maka, regenerasi itu harus ada," tuturnya.(*)