Antisipasi Macet dan Lakalantas, Masyarakat Diminta Tak Bangun Perlintasan Sebidang
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Noviardi menyebut perlintasan sebidang tak jarang menimbulkan kemacetan di sejumlah
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Timbulkan Kemacetan hingga Akibatkan Kecelakaan, Kadishub Sumbar Minta Masyarakat Tak Bangun Perlintasan Sebidang
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Noviardi menyebut perlintasan sebidang tak jarang menimbulkan kemacetan di sejumlah titik padat pengendara.
Tercatat, perlintasan sebidang yang memiliki palang pintu resmi dan dijaga hanya 45 titik. Sementara, tidak resmi dan ada penjaga berjumlah 131 titik. Sisanya 531 perlintasan sebidang tidak resmi atau liar.
Heri Noviardi mengatakan sebetulnya perlintasan sebidang tidak boleh dibangun di sepanjang jalur kereta api sebab perlintasan sebidang memicu terjadinya kecelakaan.
Hal tersebut dingkapkan Heri Noviardi saat ditemui pada sosialiasi keselamatan berlalu lintas perlintasan sebidang kereta api di Padang, Selasa (6/8/2019).
Ia mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membangun perlintasan sebidang di jalur kereta api.
"Kondisi di lapangan, mulai dari Padang hingga ke Padang Pariaman masyarakat membangun rumah dipinggir rel kereta api.
Di sana mereka juga membuat perlintasan sebidang. Ini tentu berisiko sekali. Buktinya telah terjadi banyak kecelakaan," ujar Heri Noviardi.
Heri Noviardi mengaku pihaknya telah memasang pancang untuk menghambat dan menutup perlintasan sebidang.
"Upaya kita sudah mulai melakukan penertiban dengan memasang pancang untuk menghambat dan menutup perlintasan sebidang. Namun, ada indikasi pancang tersebut dicabut masyarakat," jelas Heri.
Ia juga mengatakan pihaknya juga telah melakukan sosialisasi secara rutin kepada RT, RW, maupun lurah agar perlintasan yang tidak ada izin resmi dan tidak ada petugas diberi penjagaan dengan swadaya masyarakat.
"Pemrov maupun pemkab/pemkot berupaya mewujudkan jalan kolektor. Kita akan merekayasa lalu lintas di sana.
Jalan kolektor nanti diharapkan mampu mengurangi perlintasan sebidang, menentukan titik-titik perlintasan sebidang sehingga lalu lintas masyarakat dapat diarahkan," jelas Heri.
Ia juga menyebut, tidak mudah untuk menutup perlintasan sebidang. Namun, ia mengatakan perlintasan sebidang liar yang ada saat ini akan segera ditertibkan.
"Kita usahakan di perlintasan sebidang, ada palang pintu dan petugas.
Kemudian, juga ada fasilitas kesehatan, rambu-rambu, petunjuk berupa suara-suara.
Sehingga masyarakat mengetahui aba-aba ataupun palang pintu untuk memberhentikan kendaraan," tutupnya. (*)