Nasib Tukang Foto Keliling di Jam Gadang Bukittinggi di Tengah Ekspansi Smartphone Berkamera Canggih

Jasa tukang foto keliling di Jam Gadang di Bukittinggi mulai kurang diminati wisatawan. Pernah berjaya jasa tukang foto keliling kini mulai ditinggal

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TribunPadang.com/reziazwar
Gery (32) saat tengah menawarkan jasa foto sekali jadi kepada pengunjung objek wisata Jam Gadang, Bukittingi, Sabtu (20/7/2019). 

Nasib Tukang Foto Keliling di Jam Gadang Bukittinggi di Tengah Ekspansi Smartphone Berkamera Canggih

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Jasa tukang foto keliling di Jam Gadang di Bukittinggi mulai kurang diminati wisatawan. 

Pernah berjaya sebelum era ponsel berkamera, jasa tukang foto keliling ini pun mulai ditinggalkan sebagian pengunjung objek wisata.

Minat wisatawan tak lagi setinggi dulu, kala smartphone belum dibekali kamera canggih seperti saat ini. 

Padahal, seiring perkembangan zaman, tukang foto keliling ini pun mulai bertransformasi.

Bila dulu, hasil foto membutuhkan waktu untuk cuci cetak, kini hasil foto bisa langsung cetak di lokasi.

Namun, kemudahan fasilitas smartphone berkamera yang dimiliki wisatawan membuat penyedia jasa ini tidak bisa berbuat banyak. 

Tank Bekas Operasi Trikora di Pantai Padang Jadi Objek Wisata Baru, Bukan Sebatas Objek Swafoto

Wisata Sumatera Barat, Lihat Keindahan Jam Gadang di Bukittinggi Pada Malam Hari

Pantai Pasir Jambak, Alternatif Wisata di Kota Padang, Pengunjung Hanya Dipungut Biaya Seikhlasnya

Selain berbekal kamera smartphone, banyak juga wisatawan yang memiliki kamera DSLR atau mirorless.

Gery (32) salah seorang penyedia jasa foto langsung jadi keliling di objek wisata Jam Gadang merasakan langsung menurunnya minat wisatawan.

Omset dari jasa fotonya menurun.

Nasib Tukang Foto Keliling di Jam Gadang Bukittinggi di Tengah Ekspansi Smartphone Berkamera Canggih
Nasib Tukang Foto Keliling di Jam Gadang Bukittinggi di Tengah Ekspansi Smartphone Berkamera Canggih (TribunPadang.com/reziazwar)

"Saat ini untuk peminat jasa foto menurun," katanya pada TribunPadang.com, akhir pekan lalu, Sabtu (20/7/2019). 

Terpantau TribunPadang.com di sekitar Jam Gadang, kebanyakan pengunjung mengabadikan momentnya dengan kamera ponsel.

Dikatakannya, bahwa saat ini ia hanya mampu mencetak 20 foto dalam satu hari.

"Penurunan itu perlahan terus terjadi setiap tahunnya," ujarnya.

Pantai Air Manis, Batu Malin Kundang Menjadi Primadona Wisatawan Berkunjung ke Kota Padang

TIPS Memilih Angle yang Mantap saat Berwisata Kuliner Pakai Kamera Polaroid

Dahulu, lanjut Gery,  ia bisa mendapat keuntungan sampai Rp 1,5 juta ketika pengunjung ramai di waktu libur.

"Satu foto jadi ukuran 6R Rp 20 ribu, dan sedangkan ukuran foto 12R 30 ribu," ungkapnya.

Pengunjung hanya perlu menunggu sekitar empat menit, dan langsung bisa mendapatkan hasil fotonya.

Namun, saat ini tidak setiap wisatawan yang mendatangi objek wisatawan seperti Jama Gadang ingin mencetak hasil bidikannya. 

Ada juga pengunjung yang sebatas untuk mengisi media sosial yang dimilikinya. 

"Saat ini banyak yang bawa kamera sendiri, agar mendapatkan gambar sesuai keinginan sendiri," katanya, Oci (22), seorang wisatawan. 

6 Objek Wisata di Batusangkar dan Tanah Datar Sumbar yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Lebaran

Masjid Raya Limo Kaum di Batusangkar Bediri Sejak Abad ke-16, Bangunan Ditopang 121 Tonggak Kayu

"Kalau pengunjung yang hendak memakai jasa foto keliling itu, karena mau langsung dicuci. Sedangkan saya tidak," kata Oci (22), pengunjung.

Oci menambahkan, bagi anak muda seperti dirinya kebanyakan foto untuk update story di medsos.

"Menurut saya tidak perlu lagi menggunakan jasa foto keliling, karena masing-masing orang pada umumnya sudah mempunyai hp yang canggih," ujar Ade (23), wisatawan yang juga warga Bukittinggi.

Dengan menggunakan ponsel, Ade sudah bisa langsung mengunggah foto ke media sosial.

"Kalau pakai jasa foto keliling, harus mengeluarkan uang lagi. Zaman sekarang tidak perlu foto itu dicuci, yang penting gambarnya bersih dan bisa diposting di media sosial," tutupnya.(*)

Benteng Van der Capellen Batusangkar, Saksi Bisu Pendudukan Belanda di Tanah Datar

Keunikan Pasar Kuliner Van der Capellen Batusangkar, Pengunjung Wajib Belanja Pakai Koin Capellen

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved