Nasib Tukang Foto Keliling di Jam Gadang Bukittinggi di Tengah Ekspansi Smartphone Berkamera Canggih
Jasa tukang foto keliling di Jam Gadang di Bukittinggi mulai kurang diminati wisatawan. Pernah berjaya jasa tukang foto keliling kini mulai ditinggal
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Dahulu, lanjut Gery, ia bisa mendapat keuntungan sampai Rp 1,5 juta ketika pengunjung ramai di waktu libur.
"Satu foto jadi ukuran 6R Rp 20 ribu, dan sedangkan ukuran foto 12R 30 ribu," ungkapnya.
Pengunjung hanya perlu menunggu sekitar empat menit, dan langsung bisa mendapatkan hasil fotonya.
Namun, saat ini tidak setiap wisatawan yang mendatangi objek wisatawan seperti Jama Gadang ingin mencetak hasil bidikannya.
Ada juga pengunjung yang sebatas untuk mengisi media sosial yang dimilikinya.
"Saat ini banyak yang bawa kamera sendiri, agar mendapatkan gambar sesuai keinginan sendiri," katanya, Oci (22), seorang wisatawan.
• 6 Objek Wisata di Batusangkar dan Tanah Datar Sumbar yang Wajib Dikunjungi Saat Libur Lebaran
• Masjid Raya Limo Kaum di Batusangkar Bediri Sejak Abad ke-16, Bangunan Ditopang 121 Tonggak Kayu
"Kalau pengunjung yang hendak memakai jasa foto keliling itu, karena mau langsung dicuci. Sedangkan saya tidak," kata Oci (22), pengunjung.
Oci menambahkan, bagi anak muda seperti dirinya kebanyakan foto untuk update story di medsos.
"Menurut saya tidak perlu lagi menggunakan jasa foto keliling, karena masing-masing orang pada umumnya sudah mempunyai hp yang canggih," ujar Ade (23), wisatawan yang juga warga Bukittinggi.
Dengan menggunakan ponsel, Ade sudah bisa langsung mengunggah foto ke media sosial.
"Kalau pakai jasa foto keliling, harus mengeluarkan uang lagi. Zaman sekarang tidak perlu foto itu dicuci, yang penting gambarnya bersih dan bisa diposting di media sosial," tutupnya.(*)
• Benteng Van der Capellen Batusangkar, Saksi Bisu Pendudukan Belanda di Tanah Datar
• Keunikan Pasar Kuliner Van der Capellen Batusangkar, Pengunjung Wajib Belanja Pakai Koin Capellen