Sumbar
Anjing Kampung Garut yang Diminati di Sumbar, Bisnis Menggiurkan, Harga Per Ekor Mencapai Rp 1 Juta
Anjing Kampung Garut yang Diminati di Sumbar, Bisnis yang Menggiurkan, Harga Per Ekor Mencapai Rp 1 Juta
Semua menurut Erwin berawal saat dirinya sering mengirim barang kulit mentah dari Sumatera ke sentra industri kulit Sukaregang.
Saat itu, banyak supir-supir ekspedisi dan bos-bos besar kulit dari Sumatera yang ke rumahnya di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota yang juga membuka usaha warung nasi.
Saat itu, menurut Erwin sekitar tahun 1997, sebelum krisis moneter melanda Indonesia, ada seorang supir truk ekspedisi yang baru saja mengantarkan kulit ke Sukaregang, melihat anjing kampung yang ada di rumahnya.
Pengusaha tersebut, lantas suka dengan anjing tersebut hingga berani membeli seharga Rp 350.000.
• Selain Rinold Thamrin, Syafrianto Rusli Juga Mundur dari Jabatan Direktur Teknik Semen Padang FC
“Padahal anjingnya saya dapat dari jalanan, lantas saya urus, ternyata ditawar Rp 350.000, ya sudah saya jual,” kata pria tambun tersebut.
Setelah anjingnya terjual, menurut Erwin, tidak lama kemudian datang kembali beberapa orang yang dikenal sebagai bos-bos kulit dari Sumatera Barat.
Mereka, sengaja datang untuk mencari anjing yang masih satu keturunan dengan anjing yang pernah dijual olehnya.
Karena tak menyangka ada permintaan tersebut, Erwin tidak bisa memenuhi permintaan mereka.
Namun, setelah itu, Erwin pun menjanjikan akan mencarikan anjing dengan jenis yang sama.
• BREAKING NEWS: CEO Semen Padang FC Digantikan oleh Hasfi Rafiq, Rinold Thamrin ke Mana?
Hingga, akhirnya dirinya sengaja mencari anjing-anjing kampung di Garut.
Saat ini, peran Erwin, telah diambil oleh beberapa orang pengepul yang tersebar di empat kecamatan di Garut yaitu Samarang, Bayongbong, Wanaraja dan Leles.
Erwin, saat ini hanya bertugas mengurusi dokumen yang diperlukan agar anjing bisa diberangkatkan ke Sumatera Barat, mulai dari dokumen SKKH hingga kartu vaksin yang jadi bukti hewan yang dikirim sehat dan tidak menyebarkan penyakit rabies.
Potensi perdagangan anjing kampung Garut
Saat ini, menurut Erwin, potensi ekonomi dari penjualan anjing ke Sumatera Barat, juga telah dilirik sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Garut sendiri, saat ini menjadi pengirim anjing terbesar kedua di bawah Kabupaten Sumedang.