RESEP Anyang Rawan, Menu Khas Seberang Padang yang Gurih dan Tidak Pedas

Halo Tribunners. Sudah ada yang pernah coba anyang rawan? Anyang rawan merupakan -- kuliner khas Mina

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita
Anyang Rawan, Urap Berbahan Tulang Sapi Khas Padang, Intip Resep dan Cara Membuatnya 

Resep Anyang Rawan, Makanan Unik Khas Seberang Padang yang Gurih dan Tidak Pedas

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Halo Tribunners. Sudah ada yang pernah coba anyang rawan?

Anyang rawan merupakan --  kuliner khas Minang -- tepatnya di Seberang Padang, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kuliner ini sudah ada sejak lama lho, mungkin kaum millenial saat ini belum begitu mengenal anyang rawan.

Nasri Reva Neni Afriani seorang pedagang anyang rawan sedang duduk santai di bangku depan rumahnya, Rabu (3/7/2019) siang.

Kepada TribunPadang.com, ia menjelaskan anyang rawan yang ia buat berbeda dengan anyang urap pada umumnya.

Anyang urap pada umumnya identik dengan aneka jenis sayuran seperti kangkung, tauge, kacang panjang, dan pare.

Sementara, anyang yang ia buat menggunakan tulang rawan sapi.

"Tapi bahan utamanya sama yakni parutan kelapa. Itu adalah bahan wajib yang tidak boleh tidak ada," ujar perempuan berusia 44 tahun ini.

Lebih lanjut ia memaparkan bahan yang digunakan untuk membuat anyang rawan. Di antaranya cabai giling, rawit, bawang merah, dan daun jeruk.

Cara masaknya pun cukup sederhana. Mulanya rawan sapi direbus.

Sambil menunggu rebusan selesai, selanjutnya haluskan bawang merah dan cabai serta rawit.

"Jangan lupa persiapkan parutan kelapa. Pilih kelapa muda karena daging kelapa muda itu memiliki rasa manis.

Kemudian campurkan kelapa parut dan daun jeruk yang sudah diiris," jelasnya.

Kemudian tambahkan bumbu rendang dan perasan jeruk nipis. Jeruk nipis digunakan untuk menghilangkan bau amis.

Setelah bumbu diaduk rata, barulah dibalutkan dengan tulang rawan yang sudah masak.

"Jangan lupa untuk menambahkan garam secukupnya. Aduk hingga rata dan matang," ujar perempuan yang akrab di panggil Neni ini.

Anyang rawan memiliki aroma kelapa yang kuat. Rasanya kenyal, gurih, dan tidak pedas. Harum daun jeruk akan terhirup kala anyang rawan tersaji.

Neni menuruni kemampuan nenek buyutnya meracik anyang rawan. Katanya, semua anggota keluarga bisa meracik anyang rawan.

Tapi tentu, setiap orang yang membuat anyang rawan akan menghasilkan nuansa cita rasa yang beda.

Sebagian orang Seberang Padang ada yang menjual anyang rawan pada saat Ramadan saja, tapi tidak dengan Neni. Neni menjual anyang rawan tiap hari.

Karena rutin memasak tiap hari, dagangan anyang rawan Neni cenderung diburu pembeli.

"Bukan saya aja yang menjual anyang rawan. Banyak masyarakat di sini yang membuat tetapi pada waktu tertentu (musiman).

Saya masak tiap hari, makanya orang mencari ke sini. Ditambah rasanya beda kata mereka," jelas Neni.

Anyang rawan Neni dibanderol dengan harga Rp 5 ribu satu bungkus.

Neni menjual anyang rawan di rumah saja, tidak ada warung khusus.

Dia pun tidak menjajakan makanannya keliling Padang. Ia berjualan hanya dari mulut ke mulut.

Jika ada pembeli yang datang, maka mereka akan bertanya kepada warga setempat.

"Ada juga yang memesan untuk dibawa oleh-oleh bagi sanak saudara mereka. Biasanya pelanggan minta kelapanya dikukus biar tahan lama.

Agar tidak basi, anyang rawan dimasukkan ke dalam freezer. Kalau masuk freezer tentu rasanya berubah," jelas Neni. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved