DUNIA BOLA - UEFA Dikabarkan Bakal Tiru Kompetisi Baru Antarklub Piala AFC
Selama ini atmosfer persaingan tim sepak bola Benua Eropa dipandang lebih ketat dibanding tim-tim di Benua Asia.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Selama ini atmosfer persaingan tim sepak bola Benua Eropa dipandang lebih ketat dibanding tim-tim di Benua Asia.
Sebelumnya, memang ada perbedaan desain kompetisi antarklub masing-masing di Benua Eropa dan Asia tersebut
Namun, kini induk sepak bola Benua Eropa (UEFA) mencoba mengambil langkah yang sama seperti Piala AFC perihal format kompetisi baru mereka.
UEFA tengah merencanakan untuk merombak kompetisi antarklub Benua Eropa yang ditargetkan akan diterapkan mulai 2024.
Perubahan tersebut adalah bertambahnya jumlah kompetisi dari dua (Liga Champions dan Liga Europa) menjadi tiga.
• 4 Pemain AC Milan Bisa Eksodus Bila Tak Lolos Liga Champions, Manchester United Minati Kiper
Peserta ketiga kompetisi itu juga tidak hanya ditentukan lewat prestasi pada ajang domestik, melainkan sistem promosi dan degradasi.
Pembagian grup di Liga Champions akan dirubah menjadi empat grup yang masing-masing terdiri dari delapan tim.
Enam tim teratas dari setiap grup berhak kembali tampil pada musim berikutnya.
• Nasib Krzysztof Piatek di AC Milan, Ogah Bahas Masa Depan dan Fokus Lolos ke Liga Champions
Sementara delapan tempat tersisa diambil dari strata kompetisi di bawahnya, saat ini disebut Liga Europa 1, serta pemenang liga domestik.
Perihal peserta, UEFA juga merencanakan jumlah kontestan yang lebih banyak.
Liga Champions dan Liga Europa 1 akan diikuti oleh 32 tim, sedangkan kasta ketiga, yaitu Liga Europa 2, menampilkan 64 kontestan.
Dilansir BolaSport.com dari Football-Italia, Liga Europa 2 juga berpotensi untuk memakai sistem zonasi berdasarkan empat wilayah: Utara, Timur, Selatan, dan Barat.

Kesebelasan-kesebelasan yang lolos dari wilayah mereka akan dipertemukan dalam fase knock-out untuk menentukan tim mana yang akan promosi ke Liga Europa 1.
Sistem pembagian kontestan berdasarkan wilayah sudah lebih dulu diterapkan pada ajang Liga Champions Asia maupun Piala AFC.
Liga Champions Asia membagi peserta mereka menjadi dua wilayah, yaitu wilayah barat dan wilayah timur.
Dua tim dari wilayah berbeda tidak akan saling bertemu sebelum sama-sama mencapai babak final Liga Champions Asia.
Pun begitu dengan Piala AFC. Bahkan, kontestan dibagi ke dalam lima zona: ASEAN, Asia Timur, Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Selatan.
Tuai Kontroversi
eputusan UEFA mengubah format kompetisi Eropa dengan sistem promosi-degradasi menuai kecaman dari berbagai pihak.
Dengan jadwal kompetisi yang semakin panjang, perubahan itu dinilai dapat menurunkan nilai jual kompetisi domestik.
Sebab, ada rancangan lain untuk melangsungkan kompetisi Eropa itu pada akhir pekan, sesuatu yang sejak lama ditolak liga-liga di Eropa.

Selain itu, penggunaan sistem promosi-degradasi akan membuat kesenjangan antarklub di Eropa menjadi semakin besar.
Presiden LaLiga Javier Tebas menyebut format baru dapat menghancurkan kompetisi domestik dan finansial sebagian besar klub Benua Biru.
FIGC (PSSI-nya Italia) melalui presidennya juga mengecam keras wacana itu.
"Kami tidak ingin persepakbolaan nasional kami dirusak oleh kepentingan individu," ujar Gabriele Gavina dikutip BolaSport.com dari SportsPro.
*) Tulisan ini diulas dari berbagai sumber dan artikel yang telah tayang di BolaSport.com, Kompas.com, dan Tribunnews.com serta sumber lainnya.