Ramadan
Masjid Muhammadan di Padang, Didirikan Muslim Asal India 2 Abad Lalu, Serak Gulo Jadi Tradisi
Berkunjung ke daerah Sumatera Barat ( Sumbar), rasanya belum lengkap jika belum berkunjung ke kawasan Kota Tua yang terletak di Kota Padang.
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
"Lantai dasar merupakan tempat salat, sementara lantai dua dan tiga merupakan tempat kegiatan tablig seperti pengajian, pendidikan agama, dan lainnya," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, kegiatan masyarakat di sekitar masjid, masih melakukan tradisi berbau daerah India.
Kegiatan serak gulo atau tabur gula misalnya. Menurut penuturannya, kegiatan tabur gula merupakan kegiatan dalam rangka perayaan maulid atau hari besar.
"Di India bahkan sudah tidak ada tradisi ini, tapi kita setiap tahun masih melaksanakannya," katanya.
• Surau Gadang Ikur Koto,Surau Tua di Kecamatan Koto Tangah,Kutbah Jumat Wajib Menggunakan Bahasa Arab
• Berusia Hampir 2 Abad, Surau Paseban Simpan 20 Naskah Kuno Peninggalan Ulama Besar Kota Padang
Bahkan, kata Ma'ruf kegiatan tersebut sudah termasuk ke dalam kalender Pariwisata.
"Tabur gula ini ya gulanya dari warga-warga, nanti ditebar dari atas masjid lalu warga itu juga yang kembali mengambilnya dari bawah.
Tahun kemaren mencapai 6 ton gula yang kita sebar," ceritanya.
Selain itu, keunikan lainnya dari masjid ini yaitu pelaksanaan salat tarawih sebanyak 20 rakaat dan 3 witir yang ditargetkan dalam sehari mencapai satu juz satu malam.
"Jadi abis salat isya, langsung salat tarawih, satu malam satu juz, jadi satu bulan bisa menamatkan Alquran," sebut Ma'ruf.
Lalu, lanjutnya, masjid ini juga menyediakan takjil gratis bagi jamaahnya yang ingin berbuka di Masjid Muhammadan ini.(*)