Jelang Ramadan

Maraknya Pedagang Tawarkan Paket Tabur Bunga kepada Peziarah di TPU Tunggul Hitam

Menjelang Ramadan 1440 Hijriah, sejumlah pedagang ramai berjualan bunga di sekitar Pemakaman Tunggul Hitam di Air Tawar Timur

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Sejumlah pedagang bunga di Pemakaman Tunggul Hitam di Jalan Tunggul Hitam, Air Tawar Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (1/5/2019). 

Laporan wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Menjelang Ramadan 1440 Hijriah, sejumlah pedagang ramai berjualan bunga di sekitar tempat pemakaman umum (TPU) Tunggul Hitam di Air Tawar Timur, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Rabu (1/5/2019).

Selain paket komplit bunga, plus daun pandan, para pedagang juga menawarkan air mawar dan batu koral untuk ditaburi di pusara anggota keluarga peziarah.

Atik Syafitri (40) salah satu pedagang mengatakan di sekitar pemakaman Tunggul Hitam ini banyak pedagang musiman yang berjualan karena sudah mendekati bulan Ramadan.

"Biasanya pada waktu akan memasuki Ramadan memang banyak pedagang musiman berjualan bunga, karena memang musimnya sekarang pada waktu ini banyak masyarakat pergi berziarah ke makam keluarga," kata Atik Syafitri.

Atik Syafitri  menjelaskan bahwa pada waktu ini memang pedagang akan lebih meraup untung daripada biasanya.

"Seperti saya biasanya berjualan makanan di rumah, tapi pada waktu akan memasuki bulan Ramadan ini saya berjualan bunga karena banyak pembelinya," kata Atik Syafitri.

Atik Syafitri menjelaskan, satu kantong plastik berisi bunga yang lengkap dari bunga Mawar, Melati, Kenanga, dan Daun Pandan rata-rata dijual Rp 5 ribu.

"Sedangkan, bunga tanpa ada Daun Pandan saya jual Rp 10 ribu dapat tiga kantong plastik," katanya.

Ia juga berjualan air mawar yang dijual rata-rata seharga Rp 5 ribu.

"Pada waktu ini belum memasuki puncak peziarah, tapi ini sudah jauh meningkat daeipada hari biasanya," ujar Atik Syafitri.

Atik Syafitri. menjelaskan, dari hasil berjualan bunga ini, dalam sehaei ia bisa meraup untung Rp 200 ribu.

Senada, Fanesha (17) seorang pedagang bunga lainnya, mengatakan bahwa ini adalah kegiatan musiman para peziarah untuk berkunjung ke makam anggota keluarganya.

Sedangkan, hal itu menjadi salah satu momentum bagi pedagang bunga banyak meraup untung.

Fanesha berjualan bunga yang harganya rata-rata sama dengan pedagang lainnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved