Sandiaga Uno Lebih Berperan Tingkatkan Elektabilitas Dibanding Ma’ruf Amin Versi Litbang Kompas
Survei Litbang Kompas terbaru mengukur sejauh mana peran calon wakil presiden terhadap elektabilitas pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.
TRIBUNPADANG.COM - Survei Litbang Kompas terbaru mengukur sejauh mana peran calon wakil presiden terhadap elektabilitas pasangan calon di Pemilihan Presiden 2019.
Hasilnya, cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno dianggap lebih berperan dalam mendongkrak elektabilitas ketimbang cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin.
Bagi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, hadirnya Ma'ruf menambah keyakinan mereka memenangi pemilu.
Sebanyak 89,7 persen responden pendukung Jokowi menyatakan yakin dan makin yakin memilih Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf.
• Dikira Babi, Pria Ini Tembak Seorang Petani hingga Tewas di Lubuk Linggau
• Download Lagu MP3 Via Vallen dan Nella Khariswa Terbaru Full Album Langsung dari Handphone
Begitu juga bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, kehadiran Sandi juga meningkatkan keyakinan menuju jalan kemenangan.
Ada 92,6 persen responden pendukung Prabowo yang mengaku yakin memilih Prabowo setelah berpasangan dengan Sandi.
"Jika melihat sejauh mana cawapres berperan meningkatkan elektabilitas, peran Sandi cenderung lebih tinggi dibandingkan Amin," tulis peneliti Litbang Kompas, Gianie, seperti dikutip dari harian Kompas, Jumat (22/3/2019).
Peran cawapres yang masih bisa diperkuat ini tergambar dari hasil survei Litbang Kompas dari akhir Februari hingga awal Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi dengan margin of error +/- 2,2 persen.
• DOWNLOAD Lagu Via Vallen Terbaru 2019 Full Album, Ada Lirik Pamer Bojo dan Artinya
• Selain Syahrini, Inilah Artis yang Suka Menggunakan Jet Pribadi, Raffi Ahmad Salah Satunya
Sebanyak 71,9 persen responden menyatakan memilih karena sosok calon presiden (capres).
Adapun alasan memilih karena sosok cawapres masih relatif rendah, yakni 9,5 persen.
Survei juga menunjukkan ruang kontestasi di antara dua pasangan calon peserta Pemilihan Presiden 2019 itu kini semakin menyempit.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) Joko Widodo-Ma’ruf Amin kini 49,2 persen, selisih 11,8 persen dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang elektabilitasnya 37,4 persen.
Pada survei Oktober 2018, selisih elektabilitas kedua pasangan adalah 19,9 persen.
• Persija Jakarta Persiapkan Diri Hadapi Kemungkinan Terburuk Jika Lolos Semifinal Piala Presiden 2019
• DOWNLOAD Lagu MP3 Terbaru 2019 Rizky Febian Berjudul Ragu, Berikut Lirik dan Video Klipnya
Jika dilihat secara rinci soal seberapa kuat pengaruh sosok cawapres ini, Litbang Kompas memotret dalam kelompok pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 16,7 persen responden memilih karena faktor Sandi.
Sementara di kelompok pemilih Jokowi-Ma'ruf, pilihan yang didasarkan oleh faktor Ma'ruf hanya sebesar 5,4 persen.
Survei juga menunjukkan Sandiaga disukai karena latar belakang pendidikan dan usia.
Sementara Ma'ruf disukai karena latar belakang keagamaan.
Kendati demikian, jumlah masyarakat yang memilih karena faktor cawapres masih kecil jumlahnya.
Sebanyak 71,9 persen menyatakan memilih karena sosok capres.
Sementara alasan karena sosok cawapres hanya dinyatakan 9,5 persen responden.
• Tes Kepribadian : Lihat Karakter Teman atau Pasanganmu Melalui Caranya Memegang Ponsel
• TRIBUNWIKI: Rumah Sakit di Padang Timur, Lengkap Alamat Nomor Telepon dan Google Map
Oleh karena itu, Litbang Kompas menilai peran cawapres masih bisa dioptimalkan untuk menggaet masyarakat yang belum menentukan pilihan.
"Waktu kampanye yang tersisa kurang dari satu bulan masih bisa dimanfaatkan kedua cawapres untuk menaikkan elektabilitas.
Sandi masih bisa menjangkau daerah yang belum menjadi basis kekuatan mereka.
Sementara bagi Amin, keunggulannya sebagai sosok ulama sudah tidak diragukan," tulis Ginaie.
Catatan redaksi: Survei ini sudah tayang pula pada Harian Kompas, Jumat, 22 Maret 2019 dengan judul "Cawapres Ikut Menentukan".(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Cawapres yang Paling Berperan Tingkatkan Elektabilitas? Ini Hasil Litbang ”Kompas”..."