Kualifikasi AFC U23 2020
PREDIKSI Susunan Pemain Indonesia Vs Thailand, Indra Sjafri tak Ambil Pusing tanpa Kehadiran Ezra
Tanpa kehadiran Ezra, Pelatih Indra Sjafri kemungkinan tidak akan ambil pusing karena telah memiliki dua ujung tombak yait
TRIBUNPADANG.COM - Tanpa kehadiran Ezra, Pelatih Indra Sjafri kemungkinan tidak akan ambil pusing karena telah memiliki dua ujung tombak yaitu Marinus Wanewar dan Dimas Drajad.
Rencananya, untuk melawan Thailand di laga perdana, timnas U-23 Indonesia kemungkinan bisa menggunakan formasi 4-4-1-1.
Di antaranya, besar kemungkinan Egy Maulana Vikri akan ditempatkan di belakang striker.
Selanjutnya, di lini sayap kemungkinan akan diisi oleh Saddil Ramdani dan Osvaldo Haay.
Untuk sektor gelandang kemungkinan akan diisi oleh Gian Zola dan Luthfi Kamal.
Sebelumnya, dilansir pemberitaan bahwa Timnas U-23 Indonesia dipastikan tanpa kehadiran Ezra Walian dalam laga melawan Thailand di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Jumat (22/3/2019).
Ezra Walian tidak akan membela timnas U-23 Indonesia lantaran tidak diperbolehkan oleh FIFA.
"Berdasarkan data dari dokumen yang kami terima, Ezra Walian tidak berhak meminta berpindah asosiasi karena dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi sebagai perwakilan Belanda," demikian surat FIFA ke PSSI seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.
AFC mengetahui jika Ezra adalah pemain naturalisasi. Untuk itu, AFC meminta dokumen pendukung berupa sumpah kewarganegaraan, dekrit presiden, atau surat ketetapan lain. PSSI sudah mengirim dokumen tersebut tepat waktu.
Setelah itu, AFC meminta agar PSSI mengirimkan surat dari KNVB yang mengklarifikasi bahwa Ezra belum pernah bermain di Timnas Belanda.
KNVB merespons yang di dalamnya ternyata mencantumkan bahwa Ezra pernah bermain di Timnas U-17 Belanda pada ajang Piala Eropa tahun 2013 lalu.
Ezra Walian tercatat pernah membela Timnas U-17 Belanda pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa U-17 2014.
Berdasarkan data situs web Transfermarkt, pemain kelahiran tahun 1997 itu telah bermain dua kali.
Menurut statuta FIFA soal status pemain yang berganti asosiasi, disebutkan bahwa pemain hanya boleh sekali berganti kewarganegaraan, sehingga dia diperkenankan membela negara lain dalam pertandingan internasional.
Itu pun ada syarat yang harus dipenuhi.