Gita Gutawa, Anak Kecil yang Manja Hingga Raih Titel Sarjana S2
Siapa yang tak kenal dengan gadis cantik nan imut yang sukses secara karir dan pendidikannya.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Siapa yang tak kenal dengan gadis cantik nan imut yang sukses secara karir dan pendidikannya.
Namanya, Aluna Sagita Gutawa atau dikenal Gita Gutawa. Dari kecil Gita Gutawa dikenal sebagai seorang penyanyi.
Ia mengawali karir sejak usia muda semenjak duduk di bangku kelas 5 SD dalam usia 11 tahun.
Gita Gutawa pertama kali masuk industri musik ketika Ada Band menggandengnya berkolaborasi di lagu 'Yang Terbaik Bagimu'.
Gita Gutawa bercerita, sebenarnya ia hanya mencoba sebagaimana mungkin menjalankan hidup punya orang tua yang selalu mendukungnya.
"Papa dan mama selalu berulang kali mengatakan pendidikan itu penting. Dari awal selalu ditekankan, mau ngapain aja, mau senang-senang, mau main, atau segala macam pendidikan tetap harus nomor satu," jelas perempuan kelahiran 11 Agustus 1993 ini.
Gita Gutawa mengisahkan, menjadi anak tunggal selama 14 tahun itu, sedikit banyak telah memengaruhi kepribadiannya.
"Aku lama menjadi anak tunggal.14 tahun jadi anak tunggal dan mama papaku juga baru tahu aku jadi anak yang manja," jelas penyanyi yang juga sekaligus penulis lagu ini.
Sedari kecil jika ingin mendapatkan sesuatu Gita Gutawa harus berprestasi dulu. Hal tersebut membuat jiwa kompetitif dari dalam dirinya dan diterapkannya ke dalam dunia pendidikan.
"Dulu aku senang main boneka berbi. Kalau untuk beli berbi, aku harus dapat nilai 100 dulu. Serta harus juara lomba," jelas penyanyi sopran ini.
Dari kecil Gita Gutawa punya ambisi tinggi. Ia menargetkan harus kuliah ke luar negeri mengikuti jejak mamanya yang juga menekuni studi jenjang strata dua (S2).
"Aku punya jiwa kompetitif dan selalu ingin melakukan hal terbaik serta merencanakan mimpi setinggi-setingginya dulu," lanjut perempuan yang akhir-akhir ini fokus bekerja di belakang layar.
Gita Gutawa melanjutkan kuliah S1 di Universitas Birmingham, Inggris. Setama studi S1, ia mengambil peluang beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
"Setelah selesai S1, aduh kayaknya pengen lanjutin S2," ucap Gita Gutawa kala itu.
Anak pertama dari dua bersaudara ini berpikir, kalau misalnya kuliah di Inggris, S2 hanya satu setengah tahun.
"Kalau kembali ke Indonesia, sudah pasti aku bakal disibukkan dengan sejumlah pekerjaan sehingga lupa melanjutkan S2. Makanya saat itu aku mencoba mencari peluang," jelas Gita Gutawa yang mengenakan setelan baju warna hitam putih.
Di sisi lain, kata dia, meskipun sudah punya penghasilan, Gita Gutawa merasa biaya kuliahnya masih mahal di Inggris.
Namun, orang tuanya terus kekeuh dana pendidikan berasal dari mereka.
Oleh karena itu, bagi Gita Gutawa ketika tiba-tiba ada peluang untuk daftar beasiswa LPDP, dia memanfaatkan peluang tersebut dengan baik.
"Aku ambil kesempatan LPDP, paling nggak tidak membebankan orang tua," pikir Gita Gutawa.
LPDP beasiswa dari negara saat itu baru satu atau dua tahun berdiri.
"Mencobba apply, kalau gak diterima ya udah. Namanya juga usaha. Alhamdulillah, melewati semua prosenya, dari nulis esai, interviews, grup discussion, pelatihan kepemimpinan hingga dikarantina selama 1 minggu," jelas Gita.
Akihirnya Gita pun melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di London School of Economics and Political Science, LSE Inggris dengan Jurusan Ekonomi Kreatif.
Dia memilih LSE karena LSE merupakan satu di antara sekolah terbaik. Selain itu, Gita memang sudah berkeinginan melanjutkan kuliah di London.
"Awalnya niat ambil musik, tapi pas mikir mikir, aku butuh asupan baru. Maka pilihannya jatuh kepada musik dan ekonomi," lanjutnya.
Bagi Gita ekonomi dan musik mempunyai hubungan. Apalagi saat itu, isu pembajakan lagi maraknya. Dari sanalah ia menemukan pelajaran mengenai ekonomi kreatif.
"Ekonomi kreatif benar-benar menggabungkan ilmu ekonomi dan industri kreatif. Makanya ambil jurusan yang lebih spesifik," jelas perempuan yang pernah ingin jadi ahli biologi dan dokter ini.
Pengertian musik menurut Gita Gutawa sangat luas. Tidak hanya mencakup penyanyi, bukan cuma hiburan, akan tetapi musik bisa mencakup ekonomi dan sosial dan banyak lagi yang bisa digali.
(TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita)