Aia Aka Minuman Tradisional Ranah Minang Berbahan Rumput hingga Daun Kacang
Aia Aka merupakan minuman tradisional Ranah Minang yang berbahan aneka daun hingga rumbput banto. Di pinggir jalan di Kota minuman ini mudah ditemukan
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: afrizal
"Minuman di sini bahan-bahannya dari alam semua. Orang Minang kalau sakit obatnya ada di alam," lanjutnya.
Kedai Aia Aka Amai dalam sehari bisa menjual sekitar 100 gelas lebih.
Apalagi jika musim kemarau akan banyak lagi pembeli.
• Dapur Tahu Alami Padang Cafe dengan Pilihan Menu Serba Tahu, Sup Baso Tahu hingga Es Krim Tahu
• Cara ke Pulau Mandeh dari Padang Kawasan Wisata yang Dipromosikan Presiden Jokowi di Instagramnya
Harga yang ditawarkan juga murah berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
Jika ingin bervariasi bisa menambahkan cincau santan ataupun cincau jerman.
"Jika kemarau panjang, biasanya daun-daun itu sulit didapat tapi permintaan pelanggan tinggi. Nah, saya bisa mencari daun-daun itu sampai ke Solok," tutup Osrial.
Aia aka dan daun kacang adalah salah satu minuman penyegar khas Minangkabau atau di Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
Osrial (48), seorang penjual minuman penyegar tradisional khas Minang, mengaku sudah berjualan aia aka dan daun kacang sejak tahun 2000-an.
"Sebenarnya ini usaha turun temurun dari orangtua saya yang berjualan semenjak Tahun 1958. Dulu orangtua hanya menggunakan gerobak saja, hingga saat ini kami punya kedai seperti ini," tutur Osrial kepada Tribunpadang.com, Senin (11/3/2019) di Pondok, Kota Padang, Sumbar.
Selain aia aka dan daun kacang ada tersedia minuman jus mengkudu, jus kundua batang, jus pinang, jus rumput banto, dan jus bingkuang.
Sejauh ini lanjutnya, minuman tradisional ini mempunyai fungsi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Minuman itu bisa mengobati panas dalam, radang tenggorokan, dan deman," lanjut Osrial.
Osrial mengatakan supaya rasa dari minuman itu tidak aneh, maka dicampur dengan madu dan jeruk nipis.
Kedai yang buka dari jam 15.00 WIB ini berada di Jalan Pasar Malintang No 27 Kota Tua Pasa Gadang Kelurahan Pasa Gadang Kecamatan Padang Selatan.
Osrial mengatakan pengunjung kedainya tak hanya orang dewasa, ada juga kaum millenial yang suka minum di sana.
"Biasanya, Kedai Amai banyak dikunjungi saat jam pulang bekerja. Anak muda juga sering minum di sini. Kadang untuk kumpul-kumpul mereka juga suka duduk-duduk di sini," ujar Osrial. (*)