Suka Duka Melatih Satwa K-9 Squad Polda Sumbar, Digigit Anjing hingga Setahun Adaptasi

Melatih kepatuhan dan ketaatan K-9 Squad butuh waktu panjang. Tak jarang si pawang harus digigit anjing pelacak

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR
Anjing pelacak atau K-9 Squad Polda Sumbar. 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNPADANG.COM, PADANG– Banyak suka duka yang dijalani saat melatih satwa anjing pelacak di K-9 Squad Polda Sumbar.

Tidak ada hasil instan dalam melatih seperti anjing pelacak K-9 Squad Polda Sumbar.

Pendekatan harus dilakukan dengan satwa K-9 Squad sehingga akan muncul kepatuhan satwa yang dilatih. 

 “Melatih kepatuhan dan ketaatannya, agar tahu dengan perintah. Itu semua membutuhkan adaptasi yang lama. Itu membutuhkan waktu satu tahun lama pendekatannya”, kata Kanit Pol Satwa Polda Sumbar, Iptu Ardinof Hendri, kepada TribunPadang.com beberapa waktu lalu. 

Iptu Ardinof Hendri menambahkan dalam melatih kepatuhan dan ketaatan, itu lebih kurang dua bulan.

Baru bisa masuk ke materi selanjutnya apa yang dilatih.

Mengintip Cara Perawatan K-9 Squad Unit Satwa Polda Sumbar, Diberi Minum Sesuai Cuaca

Mengenal Lebih Dekat 18 Anggota K-9 Squad Unit Satwa Polda Sumbar, Bisa Cari Mayat yang Terkubur

“Setelah lima bulan dan seterusnya, baru masuk materi yang akan kita latih. Apa tugas yang akan kita kasih sama satwa. Semua itu tinggal kita ulang-ulang, seperti pelacakan”, katanya. 

Penciuman merupakan hal vital bagi Satwa K-9 Squad

Saat melakukan pelacakan, satwa membutuhkan penciuman. 

Kanit Pol Satwa Polda Sumbar, Iptu Ardinof Hendri, saat memberikan keterangan kepada TribunPadang.com, di kantor Mako U no it Satwa Polda Sumbar beberapa waktu lalu
Kanit Pol Satwa Polda Sumbar, Iptu Ardinof Hendri, saat memberikan keterangan kepada TribunPadang.com, di kantor Mako U no it Satwa Polda Sumbar beberapa waktu lalu (TribunPadang.com/reziazwar)

Setelah bisa melakukan pelacakan dengan penciuman, barulah dilanjutkan mencari jejak.

Mencari jejak itu juga dengan penciuman.

“Jadi, barang itu harus diciumkan kepada satwa dulu. Misalnya mau mencari jejak pelaku, mencari baunya pelaku”, ungkapnya.

Ia juga mengatakan, semua jenis satwa itu tajam penciumannya.

Mengenal Luthfi Kamal Pencetak Gol Tunggal Indonesia vs Vietnam di Semifinal Piala AFF U-22

Gara-gara Film Dewasa Pria di Lampung Rudapaksa Adik Kandung 120 Kali, Setubuhi Kambing dan Sapi

Semua satwa rata-rata penciumannya sama-sama tajam, tergantung bagaimana cara melatih.

“Semua anjing polisi itu penciumannya sama. Tergantung kita melatihnya bagaimana, dan tergantung pawangnya. Misalnya melatih kasus narkoba, dari yang kasus yang kecil, hingga besar seperti shabu dan ganja. Jadi, sudah tahu semua”, katanya.

Ia menambahkan, yang diperlukan adalah pendekatan dengan satwa.

Cara pendekatannya awalnya sama seperti manusia, seperti sahabat.

Saling kenal dulu, apa kata orang 'tak kenal maka tak sayang'.

“Satwa itu juga butuh kasih sayang. Kalau kita kurang perhatian ke satwa, maka mereka juga seperti itu. Apa yang kita perintahkan kepada satwa, dia tidak akan serius melaksanakannya”, ungkapnya.

Sapa Masyarakat di CFD, Mantan Mendagri Gamawan Fauzi: Sampaikan Salam ke Wali Kota Padang

Ia juga menambahkan, harus sejiwa dan menyatu antara satwa dan pawangnya, sehingga apapun perintah dan aba-aba yang diberikan akan dilaksanakan.

“Dalam pelatihan sering digigitnya, dan itu pasti. Itu salah satu kendalanya, sering salah satu dari rekan-rekan pawang digigit. Tidak semuanya mulus perjalanan kita. Menjelang satwa betul-betul dekat dengan kita. Dan lamanya lebih kurang satu tahun”, katanya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved