Riwayat Gempa Besar dan Merusak di Malang Patut Untuk Ditelusuri
Gempa berkekuatan 5,6 mengguncang wilayah selatan Kabupaten Malang pada Selasa (19/2/2019) p
Mengingat adanya peningkatan aktivitas kegempaan di selatan malang ini maka masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
Berdasar catatan sejarah gempa di Jawa Timur, kawasan selatan Malang memang cukup sering diguncang gempa kuat dan merusak.
Wilayah selatan Malang pernah diguncang gempa kuat dan merusak pada 15 Agustus 1896.
Guncangan dalam skala intensitas VI MMI ini menyebabkan banyak rumah rusak di Wlingi dan Malang selatan.
Guncangan gempa dirasakan hingga daerah Brangah, Negororejo, Probolinggo.
Selanjutnya, pada 20 November 1958 selatan Malang juga merasakan guncangan mencapai skala VII-VIII MMI. Gempa ini merusak banyak rumah dan fenomena tanah terbelah.
"Gempa ini menyebabkan sebanyak 8 orang tewas di selatan Malang," kata Daryono.
Pada 1962 dan 1963 wilayah Malang selatan kembali merasakan gempa kuat yang menyebabkan beberapa rumah rusak ringan di Selatan Malang.
Gempa merusak terakhir di selatan Malang terjadi pada 4 Oktober 1972.
Gempa menyebabkan guncangan kuat terjadi di Malang, Malang selatan, Gandusari dan Trenggalek mengakibatkan beberapa rumah rusak.
Empat gempa bumi kembali mengguncang wilayah Indonesia pada Senin (18/02/2019).
Keempat gempa ini terjadi dalam kurun waktu 5 jam.
Gempa pertama terjadi sekitar pukul 05.40 WIB di wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Guncangan lindu berkekuatan M 4,6 itu dirasakan warga Kolaka dalam skala intensitas II MMI.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat episenter gempa berada di laut.