Liga Italia
TRANSFER PEMAIN Inter Milan Boyong Stefano Sensi, Pemain Pinjaman dari Sassuolo
Stefano Sensi kelar menjalani tes medis di Inter Milan dan meneken surat kerja sama sebagai pemain pinjaman dari Sassuolo.
TRIBUNPADANG.COM, MILAN - Stefano Sensi kelar menjalani tes medis di Inter Milan dan meneken surat kerja sama sebagai pemain pinjaman dari Sassuolo.
Alhasil, Inter Milan pun telah mengonfirmasi secara resmi Stefano Sensi sebagai anggota baru mereka pada Selasa (3/7/2019).
Untuk meminjam gelandang berusia 23 tahun itu, Inter membayar 5 juta euro (Rp79,8 miliar) dilengkapi opsi penebusan permanen.
• Gelandang Inter Milan Berdarah Batak, Radja Nainggolan, Tidak Disukai La Beneamata, Antonio Conte
Jika ingin memiliki Sensi secara tetap, Tim Hitam-Biru kudu membayar ongkos penebusan itu sebesar 20-22 juta euro pada 2020.
Sensi merupakan salah satu properti panas di bursa transferLiga Italia karena penampilan oke bersama Sassuolo.
Musim lalu, dia mencetak 2 gol dan 4 assist dalam 28 penampilan di Serie A.
• Inter Milan Ikat Kontrak Secara Permanen Winger Lincah Matteo Politano
Bukan jumlah gol atau assist yang jadi ukuran baku kecemerlangan Sensi di mata klub raksasa peminat.
Kelebihan pemuda jebolan akademi Cesena itu terletak pada kepiawaian menggalang lini tengah dengan melakoni berbagai peran.
Atribut Sensi yang sering ditonjolkan media Italia adalah skillbertahan dan menyerang sama bagus, plus visi tajam mengatur permainan sebagai deep-lying playmaker.
Karakternya sering disebut mirip Marco Verratti lantaran ditunjang postur mungil pula (168 cm).

Ada juga yang membandingkan Sensi dengan sosok Daniele De Rossi muda.
Ia mungkin kurang stylish jika dibandingkan dengan Andrea Pirlo, tetapi memiliki kemampuan defensif yang lebih baik.
Fernando De Argila merupakan sosok yang sangat mengerti Sensi luar dalam karena dialah yang mengorbitkan sang gelandang dari tim junior Cesena pada 2013.
De Argila bahkan punya komparasi lebih tajam dengan menyandingkan Sensi bersama dua legenda Barcelona, Xavi dan Andres Iniesta.
"Dari tim junior, saya mencomotnya ke kategori yang lebih tinggi. Saya memberi Stefano nomor punggung 10. Saat itu dia masih 18 tahun, tetapi jadi yang terkuat di antara semua pemain," katanya.