Bom Pernah Meledak di Masjid Nurul Iman Padang, Kaca Pecah, Lantai Retak, Pelakunya Masih Misterius
Ternyata, bom pernah meledak di Masjid Nurul Iman Padang, hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.
Penulis: Nadia Nazar | Editor: Saridal Maijar
Konsep model bangunan Masjid Nurul Iman diambil dari konsep Bangunan Jakarta Islamic Center (JIC), dipadu dengan arsitektur Masjid Atiin di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Nuansa warna hijau mendominasi kubah masjid dan menara, serta dihiasi dengan motif bintang segi delapan pada ornamen dinding bangunan masjid.
Hal tersebut memiliki makna dan simbol keseimbangan dari nilai-nilai kebesaran serta keagungan agama Islam, sebagaimana masjid di Timur Tengah.
Sedangkan kubah masjid ini bermotifkan ketupat yang memiliki makna keindahan nilai-nilai kemoderatan bangunan masjid yang terdapat di Istanbul, Turki, dipadu dengan identitas nilai-nilai seni dan budaya Islam Nusantara.
Namun siapa sangka, masjid yang berdiri megah ini pernah meledak bom di dalamnya.
• Masjid Muhammadan di Padang, Didirikan Muslim Asal India 2 Abad Lalu, Serak Gulo Jadi Tradisi
Sekretaris Umum Masjid Agung Nurul Iman, Sudarman menceritakan, pada 11 November 1976, Masjid Nurul Iman pernah dibom oleh orang tak dikenal.
Hingga saat ini, kata dia, pelakunya masih misterius. Kata dia, pelaku bom tersebut belum berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.
"Menurut ceritanya, titik bom berada pada tiang lantai II menuju lantai III.
Ledakan bom mengakibatkan lantai retak dan sekeliling masjid yang memiliki konstruksi kaca pecah berantakan," kata Sudarman.
Berdasarkan keterangan dari pihak keamanan pada waktu itu, di bawah Pangkomkamtib Sudomo, bom tersebut sepertinya diatur dan direncanakan untuk diledakkan pada pelaksanaan salat Jumat.
"Namun bom tersebut meledak lebih awal, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa," tuturnya.

• TRIBUNWIKI : 4 Masjid dan Surau Tua Bersejarah di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Nama Masjid Diganti
Lokasi pembangunan Masjid Nurul Iman ini sebelumnya adalah tanah kosong milik Pemerintahan Kota Padang.
Awalnya pembangunan masjid ini mendapati dana yang berasal dari bantuan Kepala Operasi Daerah Militer.
Berikutnya, bantuan atas sumbangan Menteri Agama dan lebih dari itu dikumpulkan sumbangan berupa infak, wakaf, sedekah, dan zakat dari kaum muslimin baik di Kota Padang maupun Sumatera Barat.