Lamang Tapai, Makanan Khas Tradisional Cocok Sebagai Menu Berbuka Puasa
Lamang merupakan beras ketan yang dimasak menggunakan santan, sedikit garam, dan dibakar dengan bambu muda.
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Mona Triana

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, BATUSANGKAR - Lamang merupakan beras ketan yang dimasak menggunakan santan, sedikit garam, dan dibakar dengan bambu muda.
Lamang dibakar hingga 4 jam ini dimasak menggunakan bambu muda untuk menghasilkan lamang yang wangi dan lembut.
Selain enak dimakan begitu saja, lamang juga cocok dimakan dengan tapai.
• Berburu Lamang Tapai, Menu Buka Puasa di Padang, Padukan Rasa Gurih dan Masam
• Rahasia Kolak Dalimo yang Berubah Jadi Legit Setelah Dimasak, Menu Takjil yang Laris di Sumbar
• Berburu Menu Berbuka, Ada Es Pisang Ijo Patimura; Si Segar Khas Makassar
Tapai adalah beras ketan hitam yang difermentasi ditambah dengan gula.
Reni Anita penjual lemang di Pasar Batusangkar yang baru berjualan sekitar 2 tahun mengatakan saat Ramadan pembeli membeli lamangnya dalam jumlah banyak.
"Berkah Ramadan, pembeli memang tidak bertambah tapi jika ada yang beli mereka beli banyak.
Kadang ada yang beli 1 buluh ini, kalau ukuran kecil harganya satu buluh Rp 50 ribu jika besar harganya Rp 60 ribu," katanya pada TribunPadang.com, Minggu (19/5/2019).
Reni juga melanjutkan selain bisa dibeli perbuluh, lamangnya juga bisa dibeli dengan harga Rp 5 ribu ditambah dengan tapai.
• Ayo Buruan Sederetan Menu Berbuka Puasa Khas Segar dan Pelepas Dahaga
• Menu Praktis Sahur Penolong Saat Kesiangan, Rendang hingga Kering Tempe Bisa Jadi Andalan
"Lamang tapai ini bisa dibeli Rp 5 ribu saja. Biasanya kalau ditanya pembeli jawab untuk berbuka puasa," paparnya lagi.
Membuat tapai kata Reni, ia memfermentasi dengan ragi kemudian ditambah gula dan sedikit garam. Sebelum difermentasi, tapai direbus hingga empuk kemudian ditambah ragi dan pandan.
"Kalau membuat tapai ini mertua saya yang membuat, karena kalau membuat tapai ini jika banyak-banyak tangan tidak mangasi (menjadi)," jelasnya.
Ia juga mempercayai membuat tapai harus diberi beberapa cabai merah untuk menghindari tapainya enak.
"Mertua saya yang biasanya menambahkan cabai di atas tapai yang baru masak itu. Katanya untuk menghindari tapai diaduk setan. Ya, saya percaya saya," gelaknya.
Lamang tapai biasa dijadikn takjil sebelum berbuka puasa karena rasanya yang manis dan sedikit asin membuat lamang tapai menjadi makanan wajib sebelum berbuka. (*)