Diduga Akibat Main Kembang Api, Bengkel Motor di Lolong Nyaris Ludes Terbakar
Diduga akibat anak pemilik bengkel yang main kembang api, sehingga membakar beberapa sparepart sepeda motor di tempat kejadian perkara (TKP)
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Diduga akibat anak pemilik bengkel yang main kembang api, sehingga membakar beberapa sparepart sepeda motor di tempat kejadian perkara (TKP).
Peristiwa kebakaran kali ini terjadi di sebuah bengkel beralamat di Jalan S Parman, Lolong, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (15/5/2019).
Beruntung api atau si jago merah lekas dapat dijinakkan sehingga bengkel motor nyaris ludes terbakar.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, sedangkan kerugian belumlah dapat ditaksir nilainya.
Pantauan TribunPadang.com, sempat terjadi kemacetan akibat kejadian ini di jalan S Parman, diakibatkan pengendara yang sedikit terhambat.
Kemacetan terjadi lantaran mobil pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api, dan banyak juga pengendara berhenti ingin melihat kejadian di TKP.
"Kebakaran ini akibat anak saya sendiri yang sedang bermain kembang api di lantai tiga," kata Ermayulis (44) pemilik bengkel kepada TribunPadang.com, Rabu (15/5/2019).
Ermayulis menjelaskan setelah bermain kembang api anaknya membuang sisa pembakaran dari lantai tiga ke bawah dan menimbulkan kobaran kebakaran.
"Saya mengetahui setelah melihat asap di sparepart motor, dan saya langsung memadamkan api menggunakan racun api agar api tidak menyebar," ujar Ermayulis.
Setelah itu, pemilik bengkel menghubungi pihak petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang.
"5 menit setelah kejadian anggota Pemadam kebakaran langsung tiba dan langsung memadamkan api," katanya.
Ermayulis menjelaskan bahwa semula tidak mengetahui anaknya sedang bermain kembang api, anaknya diam-diam membeli kembang api.
"Di sini banyak toko, kalau tidak datang cepat pemadam, mungkin akan banyak toko lainnya yang ikut terbakar," kata Ermayulis.
Ermayulis berharap adanya razia sekaligus larangan yang sasarannya penjual petasan di Kota Padang menyusul masih terjadinya peristiwa kebakaran serupa.
Kabid Ops Damkar Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Basril mengatakan kejadian dari informasi pemilik diakibatkan oleh petasan atau mercun.