Blackberry Messenger Resmi Berhenti Operasi Per 31 Mei 2019, Berikut Cara Menyelamatkan Data!
Blackberry Messenger atau BBM resmi berhenti operasi Per 31 Mei 2019. Pengumuman itu disampaikan PT Elang Mahkota Technologi Tbk, dan tidak beroperas
TRIBUNPADANG.COM - Blackberry Messenger atau BBM resmi berhenti operasi Per 31 Mei 2019.
Pengumuman itu disampaikan PT Elang Mahkota Technologi Tbk, dan tidak beroperasi lagi karena ketatnya persaingan pesan instan yang kompetitif di Indonesia.
Lantas bagaimana menyelamatkan data Anda di BBM?
Anda yang pernah menggunakan layanan BBM bisa mengunduh data dan obrolan yang pernah tersimpan paling lambat tujuh hari setelah penghentian operasional di Indonesia.
Manajemen BBM mengatakan, CMW tidak menyimpan pesan (obrolan) atau file aset Anda saat disimpan dalam aplikasi BBM di perangkat Anda.
"Pesan dan file aset seperti foto, dokumen, dan video hanya disimpan di server BBM hingga diunduh oleh pengguna. Jika tidak diunduh dalam tujuh hari, pesan dan file aset ini kemudian dihapus," katanya.
Manajemen BBM mengatakan, setelah layanan BBM distop, pengguna tidak akan dapat membuka BBM di perangkat Anda untuk melihat pesan lama atau baru, atau mengambil file aset.
"Setelah layanan BBM distop, kami akan menghapus data lain seperti saluran dan umpan yang disimpan di server BBM kami dalam waktu tujuh hari setelah layanan dimatikan, selain data yang harus kami simpan karena alasan hukum," katanya.
Namun, proses untuk menghapus data dari infrastruktur Cloud akan memakan waktu hingga 180 hari.

• 10 Ucapan Jelang Jumat Agung & Paskah, Cocok untuk WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter
• Kalimat Bijak Ajak Mencoblos Pilpres 2019, Cocok Dikirim ke Grup WhatsApp dan Teman Agar Tak Golput
• Cara Mengatur Agar Panggilan Via WhatsApp Menjadi Lebih Mudah dan Tak Menghabiskan Kuota
Lintas Platform
Pada 2016, Creative Media Works Pte. Ltd (CMW Pte Ltd) menandatangani perjanjian lisensi BBM konsumen dengan Blackberry Limited untuk mengoperasikan layanan pesan BBM Consumer Cross Platform.
99 persen saham CMW Pte Ltd dimiliki Media PT kreatif Media Karya (KMK).
Sayang platform perpesanan ini yang sempat populer di era tahun 2000-an ini tidak berkembang dengan baik.
Terjadi penurunan pengguna aktif yang signifikan sejak Juni 2016.
CWM Pte Ltd pun memutuskan menutup kantor di Kanada, Dubai, dan Singapura pada akhir 2018.