Cuaca di Sumbar Masuki Masa Peralihan, BMKG: Waspadai Angin Kencang Lebih Sering Muncul

BMKG juga mengingatkan masyarakat Sumbar untuk mewaspadai perubahan cuaca dan mengenali ciri datangnya angin kencang

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
Tribunnews.com
Ilustrasi prakiraan cuaca 

Laporan TribunPadang.com/Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Perkiraan cuaca untuk wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya, tiga hari ke depan yaitu secara umum berawan pada pagi hingga siang hari.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang, Yudha Nugraha mengingatkan masyarakat  untuk mewaspadai potensi  hujan ringan hingga sedang pada sore hingga malam hari di wilayah Padang Pariaman, Agam, Padangpanjang, Solok, dan sekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika juga mengingatkan masyarakat Sumbar untuk mewaspadai dan mengenali ciri datangnya angin kencang.

"Kondisi angin kencang terjadi bila diawali dengan kondisi cuaca cerah dan secara cepat berubah menjadi kumpulan awan yang lebih gelap," jelasnya.

Angin Kencang di Tanah Datar Sumbar, Nenek Ros Tewas Tertimpa Pohon Kelapa di Belakang Rumah

Aia Aka Minuman Tradisional Ranah Minang Berbahan Rumput hingga Daun Kacang

BMKG Minangkabau mencatat kecepatan angin di Sumbar mencapai 18 knot atau 36 km/jam.

"Sumatera Barat memang memasuki pola cuaca peralihan. Awan-awan kumuloninbus sebagai penyebab petir dan angin kencang lebih sering muncul pada pola cuaca peralihan," lanjutnya.

Ia menambahkan, ciri atau karakteristik angin kencang dapat dilihat dari  cuaca siang cukup cerah dan lembab namun malam hari terjadi hujan.

Menurut Yudha Nugraha, masyarakat yang tinggal di dataran rendah atau datar harus bisa mengenali datangnya angin kencang untuk mewaspadai jatuhnya korban.

Pria Mengamuk di BNI Dumai Ternyata Penjual Bandrek, Keluarga Sebut Punya Masalah Pribadi

Detik-detik Jelang Zinedine Zidane Kembali Arsiteki Real Madrid, Tergantung Florentino Perez

"Mengingat potensi angin kencang dan petir atau kilat dapat menyertai pada saat hujan, sehingga perlu menghindari aktivitas di tanah lapang, ataupun menghindari pohon-pohon atau bangunan yang rapuh sehingga tidak tertimpa material runtuhan," tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved