Air Tebu Murni dari Puncak Lawang Laris Manis Jadi Pelepas Dahaga Seharga Rp 5 Ribu
Kesegaran air tebu hasil giling langsung memberikan kesegaran di tenggorokan yang sedang dahaga.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kesegaran air tebu hasil giling langsung memberikan kesegaran di tenggorokan yang sedang dahaga.
Apalagi tebu yang digiling berasal dari tebu masyarakat Puncak Lawang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Masyarakat Puncak Lawang terkenal dengan pekebun tebu.
Tebu tersebut digunakan pedagang air tebu murni di Sawahan, Kota Padang.
"Tebu ini asli Puncak Lawang. Dibawa oleh pemasok ke Padang. Rasanya khas," kata Yon Siswanto (60) warga Belimbing, Padang.
Yon membeli tebu sebanyak dua ikat setiap harinya.
Satu ikat berisi 10 ruas seharga Rp 70 ribu.
Setelah melalui proses penggilingan, satu gelas air tebu yang segar atau fresh dibandrol Rp 5.000 per gelas atau cup.
Setiap hari penjualan tebu murni milik Yon laris sebanyak 60 gelas.
"Sekarang penjualan menurun. Dulu pernah terjual 300 gelas per hari. Cuaca jadi penentu, " tutupnya.
(Tribun Padang.com/ Rizka Desri Yusfita)